MAY 11, 2023@11:49 WIB | 406 Views
Pabrikan Prancis Renault dikabarkan sedang mengerjakan EV entry-level berharga dibawah 20.000 Euro dalam upaya untuk membuat kepemilikan mobil listrik lebih umum dan terjangkau di Eropa.
EV yang dikembangkan itu disiapkan untuk bersaing dengan Volkswagen ID 1 di 2027 ketika keduanya mencapai produksi pada waktu yang hampir bersamaan, Kabar ini diungkapkan oleh bos Grup Renault Luca de Meo di acara Future of the Car Financial Times.
“Itu salah satu hal yang akan memungkinkan demokratisasi EV yang berpotensi meningkatkan volume,” katanya, menunjukkan bahwa mobil EV murah akan membantu penetrasi penjualan mobil listrik di Inggris dan Eropa daratan.
Inspirasi besar untuk mobil ini, kata de Meo, adalah kei car dari Jepang, yang ukuran dan tenaganya diatur secara ketat. Mobil-mobil berukuran minimalis itu terbukti mampu menyumbang lebih dari satu dari tiga dari 4,2 juta kendaraan baru yang terjual di Jepang tahun lalu.
“Saya sangat menyukai gagasan menerjemahkan ke dalam bahasa Eropa konsep mobil kei di Jepang. Jadi menurut saya ada kecerdasan dalam konsep semacam itu, karena ini bukan hanya masalah produk. Ini adalah [masalah] produk-plus-regulasi untuk memungkinkan mobilitas manusia yang efisien dan berdampak rendah.”
Renault entry-level kemungkinan akan berbasis pada platform CMF-BEV dari Renault 5 mendatang dan Alpine A290 yang lebih sporty. Renault telah menggembar-gemborkan potensi dinamis dari arsitekturnya, yang memasang paket baterai di bawah mobil untuk menurunkan pusat massa dan meningkatkan handling.
Mobil listrik ini disebut akan memiliki kecepatan maksimal 62 mph dan hanya dapat menempuh 140 mil per pengisian daya. Ini menggunakan motor listrik yang menghasilkan 44bhp dan 92lb ft, dan ditenagai oleh baterai 26.8kWh. [wic/timBX].