JUN 21, 2019@15:00 WIB | 1,892 Views
Ikuti Maruti Suzuki, Renault menjadi produsen mobil kedua yang berhenti menjual kendaraan diesel di India tahun depan. Alasannya berkaitan dengan standar emisi yang lebih ketat, sebanding dengan standar Euro 6 di Eropa, yang akan mulai berlaku di India pada 1 April 2020.
"Kami telah memutuskan untuk mengurangi pengembangan kendaraan diesel ketika Euro VII diterapkan, dan kemungkinan akan dihentikan sama sekali," kata CEO Renault, Thierry Bolloré.
Renault awalnya akan fokus pada mobil bensin di India mulai sekarang dan sedang mempertimbangkan memproduksi mobil listrik secara lokal mulai tahun 2022.
"Mobil listrik adalah bagian dari rencana jangka menengah untuk 2022 dan perusahaan akan fokus pada produksi lokal di India," lanjut CEO Renault . Langkah cerdas mempertimbangkan pemerintah India mulai memungut pajak impor untuk perakitan kendaraan domestik awal tahun ini.
Pangsa pasar kendaraan diesel telah turun di India ke level terendah selama sepuluh tahun terakhir. Negara ini secara terbuka membahas perubahan haluan, untuk mengadakan kendaraan listrik.
Bolloré juga menyebutkan fakta bahwa India akan menjadi pasar mobil terbesar ketiga dalam waktu dekat, yang secara logis, ia lihat sebagai alasan yang cukup baik bagi Renault untuk terus berinvestasi di negara tersebut. Dia mengharapkan Renault India menggandakan penjualan kendaraan listrik pada tahun 2022.[prm/timBX]