JUL 22, 2020@11:20 WIB | 3,747 Views
Memasuki Bulan Agustus 2019 lalu, secara mengejutkan Volkswagen Indonesia melalui PT Garuda Mataram Motor menghadirkan varian terbaru dari SUVnya, yaitu Volkswagen Tiguan All Space. Hampir tidak ada perbedaan sebenarnya dari varian mobil ini, seperti yang lebih kentara adalah headlamp dan tailgate lampnya, dan beberapa part lainnya.
Eksterior Depan
Oke, kita bahas satu persatu BlackPals mulai dari depannya, memang bonet atau kap mesinnya lebih rendah sedikit jika dibandingkan veri sebelumnya, dan lekukan maskular tetap terjaga. Menggunakan lampu LED keseluruhan, dan juga tarikan garis krom lurus dari headlamp kiri ke kanan. Hiasan krom juga tersedia di grill dan tentunya logo kendaraan. bumper yang memiliki aksen mirip honeycomb dihiasi dengan sensor kendaraan yang jumlahnya sebanyak 8 buah. Cukup banyak untuk SUV ini. sayangnya, foglamp masih berupa halogen biasa.
Eksterior Samping
Di bagian ini kemudian terlihat perbedaan antara Tiguan sebelumnya dengan All Space sekarang, yaitu terdapat emblem krom yang ada di antara pintu depan dan fender. Velg two tone biasa yang bannya ternyata ada dua tipe, yaitu hankook dan juga continental yang ukurannya 235/55. Cover spion juga menjadi pembeda antara versi lama dan terbaru ini, yaitu dengan menggunakan warna silver.
Menariknya, di bawah spion terdapat lampu, yang jika di malam hari, akan menyorot bagian bawah pintu depan jika dalam keadaan unlock. Pintu juga lebih kokoh dan berat, serta panelnya yang menutup hingga bagian bawah, sehingga tidak perlu khawatir jika kita keluar dari mobil, secara tak sengaja kaki “menyapu” bodi mobil sehingga menjadi kotor. Memang dilihat lagi, kesan “bold” di samping ini cukup kentara dengan fender seakan-akan oversize, dan garis bodi dari fender depan ditarik lurus hingga lampu belakang.
Eksterior Belakang
Lampu tetap seperti sebelumnya sudah LED, dan dilengkapi dengan automatic tail gate dan juga easy opening, sehingga tinggal swap kaki di bawah belakang Tiguan All Space ini, maka pintu akan terbuka otomatis. Untuk menutupnya juga dengan dua cara, pertama adalah menekan tombol yang secara otomatis akan menutup.
Sedangkan kedua adalah sama dengan menekan tombol penutupnya, dan akan otomatis tertutup jika si pengemudi/si penutup pintu belakang menjauh dari tail door ini. Sayangnya sekali lagi, ada aksen knalpot yang dibilang agak halu karena hanya berupa hiasan. Knalpotnya ternyata sedikit berada di bawah, yang ternyata tak satupun menempel di lubang knalpot buatan tersebut.
Interior Depan
Pertama adalah betul betul nyaman duduk di bangku depan, karena kedua seat ini memiliki reclining, lumbar support, dan adjustable headrest, meskipun bangku penumpang depan masih manual. Ya, untuk driver sendiri sudah disediakan pengaturan bangku otomatis plus dua memory seat. Setirnya sendiri dibalut kulit, dengan gaya flat bottom di setirnya. Tak hanya itu, bermacam fungsi tombol juga tersedia, baik untuk entertainment dan fungsi kendaraan. instrument clusternya yangf berukuran 12,3” ternyata sudah digital selayaknya sebuah cockpit. Tampilannya bisa diatur, dari model analog, angka digital dan juga dengan gambar kendaraannya. Ini mirip dengan Audi SUV sekarang, karena memang kedua perusahaan ini satu grup.
Setiap informasi di instrument cluster ini juga terkoneksi dengan layar 8” di tengah. Di layar ini, tak hanya entertainment yang didapat, namun pengaturan kendaraan juga ada disini. Saya pesimis apakah headunit ini bisa diganti dengan aftermarket, mengingat semua fungsi kendaraan tertanam disini. Satu hal yang kami suka namun tidak terpakai di kondisi Jakarta sekarang adalah, adanya pemanas bangku khusus depan saja. Pemanas kursi ini prefer kalian gunakan ketika habis kehujanan, kemudian menghangatkan badan yang sedang basah. Masuk akal bukan?
AC sudah triple zone, yaitu bagian depan [kiri-kanan] dan juga row kedua. Seperti biasa, ada dua colokan USB dan lighter di bawah putaran AC. Konsol tengah terdapat electric parking brake, autohold, parking assist, penampil kamera 360 [hanya bisa di bawah 10km/jam] dan juga mode berkendara. Mode berkendara sendiri yaitu Eco, Comfort, Normal, Sport dan Individual. Menariknya, setiap kita mengubah mode berkendara, secara otomatis suspensi akan mengadaptasi sesuai mode kendaraan. misal, mode Sport, maka suspensi akan terasa lebih keras dan rigid, karena komputer membaca bahwa mobil akan berada di kecepatan tinggi. Pengaturan ini berkat adaptive chasis control yang dimasukkan ke dalam SUV ini.
Dalam kompartemen dashboard ternyata masih tersedia CD Changer dan SD Card, serta sistem pendingin untuk minuman. Secara keseluruhan pula, dashboard dan door trim 90% dilapisi bahan empuk, serta tambahan tweeter di door handlenya.
Interior Tengah
Tak banyak yang menarik di bagian tengah, hanya bangkunya yang masih terasa sangat nyaman, ruang yang lega, serta pengaturan AC. Laci penyimpanan di bagian atas, kompartemen kecil di tiap door trimnya, hand rest serta isofix. Menariknya kini ditambah meja yang menempel di kursi depan, yang dapat menampung beban hingga 5kg. Door trim bagian tengah pun juga kehilangan 45% bahan ‘’empuk’’ sehingga sedikit kehilangan rasa mewah.
Interior Belakang
Ini yang menjadi kelebihan tiguan all space, yaitu penambahan ruang belakang. Untuk masuk ke row ketiga ini, bisa dengan menarik tuas di bagian atas bangku row dua. Tapi, sepertinya untuk anda yang memiliki tubuh di atas 165 cm, tidak akan nyaman duduk disini, karena ruangnya yang minim..
Bagasi
Bagasi jika bangku row ketiga diturunkan, maka akan tersedia bagasi berukuran 700L, dan ini sangat luas. di ujung sebelah kanan, ternyata ada lampu bagasi yang bisa dipakai sebagai senter. Menarik, daripada Anda menggunakan senter ponsel. Kompartemen tersembunyi di bagasi ini juga menyimpan curtain partisi, ban cadangan temporary, dan tools.
Mesin
Mesin yang digunakan adalah 1.4L Turbocharged 4 silinder dengan tenaga 148 Hp dan torsi 250 Nm. Tenaga tersebut disalurkan ke dua roda depan, karena ini FWD. Untuk berkendara sehari-hari di perkotaan Jakarta, konsumsi bahan bakar [wajib ron 98] adalah 1:10, dan untuk di luar kota seperti jalan tol, mobil ini mencatatkan konsumsi bahan bakar 1;14.
Kekurangan
Meskipun mewah, nyatanya mobil ini tak luput dari kekurangan seperti, belum adanya Head Up Display. Untuk mobil yang harganya di bawah ini saja, HUD sudah disediakan untuk kenyamanan berkendara. Selain itu, cruise control yang digunakan belum berupa adaptive, yang bisa mengurangi kecepatan dan menjaga jarak sendiri ketika ada kendaraan di depannya. Selain itu, tenaga yang dikeluarkan masih kurang buas untuk sebuah SUV kekinian. Ruang belakang ternyata hanya cukup untuk penumpang dengan tinggi maksimal 165 cm, karena ruang kaki dan kepala yang sangat minim.[prm/timBX]