OCT 20, 2021@18:00 WIB | 709 Views
Menjadi kendaraan produksi seri listrik pertama dari sebuah merek mewah, Rolls-Royce menamakannya ‘Spectre’, ditampilkan jauh lebih cepat dari yang diperkirakan siapa pun.
Ini mungkin masih seperti kamuflase, namun tidak cukup untuk menyembunyikan fakta bahwa mobil listrik tersebut adalah coupe besar dengan penutup panjang dan gaya fastback. Elemen yang menjadi khas, yaitu bagian gril besar, tetap ada yang pasti sangat disukai para pecinta Rolls-Royce.
Tapi bagaimana dengan area sensorik lainnya, khususnya pendengaran?
CEO Rolls-Royce, Torsten Muller-Otvos, mengatakan kepada Autocar bahwa setiap model EV (kendaraan listrik) yang akan datang sebenarnya bisa lebih keras di dalam daripada salah satu kendaraan bertenaga V12 yang ada, seperti Phantom. Mengapa demikian? Karena tidak akan ada suara mesin pembakaran untuk meredam angin dan kebisingan di jalan.
EV ini terbilang senyap, dan itulah sebabnya teknisi audio perlu membuat suara buatan untuk memperingatkan pejalan kaki karena alasan keamanan. Itu tidak berarti kesenyapan ini akan sepenuhnya berpindah ke kabin. Kebisingan angin dan jalan akan tetap ada dan Torsten mengakui ‘mungkin tidak layak’ mencoba mencegah hal ini.
Interior mobil begitu sunyi, bahkan prototipe sedan Ghost terbaru membuat subjek uji feel nauseous. Hanya ada satu hal yang harus dilakukan yaitu temukan cara untuk membuat pengendaraan sedan lebih kencang.
Salah satu metode adalah mengkalibrasi ulang V12. Insinyur datang dengan solusi kreatif lain dengan menyetel rangka kursi belakang dan komponen bagasi agar bergetar pada frekuensi rendah. Elektrifikasi menghadirkan berbagai jenis tantangan bagi produsen mobil, dan Rolls-Royce tentu memiliki keunikan tersendiri di sini.
Pelanggan mungkin hanya perlu membiasakan diri dengan interior yang sedikit bising, namun seberapa bisingnya Spectre akan terungkap pada akhir 2023. Coupe ini akan menyiapkan panggung untuk lebih banyak EV, seperti SUV dan penerus Phantom dan Ghost.[dhe/shf/timBX]