APR 01, 2019@18:00 WIB | 1,273 Views
Rossi akhirnya mengakhiri puasa podiumnya saat tampil beringas di gelaran MotoGP Argentina pada 31 Maret 2019 kemarin di sirkuit Termas de Rio Hondo. Meski menutup balap di runner up, pencaian itu merupakan hari yang bersejarah, untuk Rossi dan untuk pendukungnya di Argentina. Hingga balap kemarin Rossi telah mengantongi 233 podium selama balapnya, dari sejak debut di Shah Alam, Malaysia.
“Saya terakhir podium di Sachsenring tahun lalu, dan tidak pernah lagi podium,” tutur the Doctor yang sudah absen dari podium kemenangan sejak balapan di Jerman pada bulan Juli 2018 silam.
Sejak jumat, tim Yamaha bekerja dengan baik untuk pengaturan motor dan ban. Hasilnya FP1 motor Yamaha dalam kondisi yang cukup prima untuk balap. “ Perlombaan itu cukup bagus. Saya berusaha lebih cepat untuk mencoba menyalip Dovizioso. Namun suhu sirkuit yang cukup panas, membuat kesulitan menyalip,” ujar Rossi.
Saat Dovi ada didepan saya, hanya berusaha mengikuti dia, dan memperkecil jarak waktu demi waktu. “Saya cukup yakin dengan kemampuan motor saya untuk mengalahkan Andrea disaat yang tepat,” ujarnya.
Bagi Rossi untuk merebut podium ketiga sudah di depan mata. Namun untuk mendapatkan runner up itu menjadi tantangan tersendiri. “Saya memanfaatkan belokan ke tujuh, dimana lokasi dan posisinya cukup baik untuk menyalip. Saya tidak berusaha melebar, dan tetap menguntit Dovizioso,” jelas Rossi.
Keyakinan saat kualifikasi tergambar, dan menurut Rossi itu menjadi teknis. “Bagi saya kualifikasi menjadi benar-benar sulit, karena semua pembalap menyiksa motor dan ban diatas 120% dalam satu putaran. Jika saya hanya mengeluarkan tenaga hanya 110%, saya hanya mampu finish di urutan ketiga,” aku Rossi di laman Crash.net.
Menurut Rossi, MotoGP sekarang telah berkembang dari hari ke hari. Suatu hari, saya berada di lima besar, dan berikutnya dengan kemampuan yang sama bisa terlempar ke 15 besar. “Begitu banyak perubahan lap per lap dan dari trek ke trek.
“Saya persembahkan kemenangan ini untuk tim Yamaha yang sudah lama puasa gelar, dan diri saya serta penggemar saya yang cukup antusias. Kemenangan ini menjadi harapan bagus, untuk memulai balap di Austin. Disana menjadi trek paling sulit dalam musim ini, namun saya tetap senang dengan teknis karena tahun lalu saya cukup kuat bertarung disini,” tutup Rossi.