JAN 31, 2025@10:57 WIB | 236 Views
Rencana strategis Polytron dalam mengembangkan SDM yang mumpuni guna mendukung industri semi konduktor menjadi langkah real buat mendorong 'quantum leap' 2045 "Indonesia Emas". Sebuah program pelatihan yang bekerja sama dengan Indonesia Chip Design Collaborative Center (ICDEC), yang melibatkan 21 universitas dan dukungan mitra global, seperti IMEC Belgia, Cadence Asia Pasifik, Kedutaan USA urusan komesial. Sementara pihak dalam negeri melibatkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Angka krusial yang dibutuhkan sebuah perusahaan untuk mendirikan perusahaan Chip Semi Konduktor membutuhkan biaya sekitar 30 billion USD. Bila dikonversi dengan kurs sekarang, kebutuhan dananya mencapai Rp489,150 triliun atau sekitar 1/7 dari total APBN 2025 atau Rp3,6 triliun.
"Angka yang cukup besar untuk sebuah korporasi, bahkan skala negara pun tak mampu membiayai untuk berdirinya perusahaan chip semi konduktor yang membutuhkan 30 bilion USD," ungkap Tekno Wibowo, Direktur Komersial Polytron saat temu media awal 2025 ini.
Menurutnya, memang tidak mungkin mengumpulkan angka yang begitu besar dalam satu waktu. Harapannya tahun 2035, sudah ada pabriknya.
Baca : Skyhome, Konsep Sedan Listrik Berkabin Mewah Layaknya Jet Pribadi
Sementara disisi lain, kemungkinan Polytron membangun mobil EV bukan lagi isapan jempol. "Ada waktunya habis lebaran Idul Fitri kita bakal umumkan, dan tentunya sudah memenuhi TKDN 40%. Kami sedang menjajaki untuk pemenuhan syarat tersebut," tambahnya.
Penulis mencoba bertanya ke aplikasi AI, temuan fakta ternyata laman www.just-auto.com merilis berita 'Polytron plans to enter Indonesian BEV market'. Artinya dalam rekam jejak digital, Polytron telah melakukan penandatanganan kerjasama (MoU) dengan pihak Skyworth Auto pada 27 Agustus 2024 lalu.
Beberapa item dalam kerjasama tersebut mencakup pembangunan Knocked Down (KD) pabrik perakitan, pengembangan produk bersama, lokalisasi hardware dan software. Kemitraan antara Polytron sebagai anak perusahaan Djarum Group dengan Skyworth Auto terangkum dalam 2 media www.dljautoparts.com dan www.chinaevs.org.
Baca : Road to Anniversary Polytron ke-50, Mencuat Rencana Bikin Mobil Listrik
Huang Hongsheng, founder dari Skyworth Group menyatakan,"Kerjasama dengan Polytron ini cukup erat dalam rangka percepatan lokalisasi BEV di Pasar Indonesia. Menyediakan produk dan layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan lokal serta menjaga kualitas yang tinggi." Beberapa item kerjasama lain seperti area teknologi advanced yang bersinggungan dengan teknolgi vehicle networking dan intelligent driving. Puncaknya kolaborasi dua perusahaan ini bakal mengembangkan pengembangan cerdas untuk NEV di Asia Tenggara.
Partner Polytron, Skyworth Automobile Intelligence Company Ltd. berkantor pusat di Shenzhen. Dalam keterangan tertulis di 2 laman tersebut, sasaran awal bakal memproduksi 10 unit Skyworth dalam kurun waktu tiga tahun kedepan. [Ahs/timBX]
