NOV 03, 2023@19:00 WIB | 391 Views
Menurut laporan sebuah media Australia, Mitsubishi saat ini sedang mengembangkan sistem hybrid plug-in bensin serba baru untuk Triton terbaru yang melakukan debut globalnya pada awal Juli tahun ini. Dalam sebuah wawancara dengan rekan teknik Mitsubishi, Kaoru Sawase, juga terungkap bahwa powertrain full listrik sepenuhnya baru akan tersedia setidaknya selama lima tahun ke depan.
Mengenai sistem PHEV untuk Triton, pabrikan mobil tersebut belum memberikan rincian atau bahkan tanggal peluncurannya. Namun, dipastikan bahwa sistem tersebut tidak akan terkait dengan pengaturan yang digunakan pada model yang sudah ada seperti Outlander PHEV, yang menggunakan tata letak powertrain melintang dibandingkan dengan Triton yang memanjang.
Sawase mengatakan Triton akan mendapatkan "sistem P2 PHEV" yang menggunakan motor listrik antara mesin dan transmisi, dengan kopling pemutus yang memungkinkan penggerak listrik murni bila diperlukan. "Mitsubishi Motors sedang meneliti dan mengembangkan sistem [P2 PHEV], namun saat ini waktu peluncurannya belum ditentukan," jelas Sawase kepada media.
Ia menambahkan, penggunaan desain modular P2 lebih sesuai dengan kebutuhan Triton yang mampu off-road dengan kelonggaran transmisi jarak rendah. "Sampai saat ini teknologi PHEV kami adalah desain powertrain melintang, berbasis penggerak roda depan atau all-wheel drive," kata Sawase.
"Triton memiliki desain powertrain memanjang dan juga ketika membandingkan Outlander dan Triton, tingkat kemampuan off-road yang diharapkan sangat berbeda. Jadi pada dasarnya untuk memiliki kendaraan berkemampuan off-road dengan teknologi PHEV kekinian pada powertrain tipe Triton, diperlukan tipe yang sama sekali berbeda, berbeda dengan Outlander," lanjutnya sambil membandingkan dengan layout P2 yang digunakan di Land Rover dan kendaraan Jeep.
Mengenai alasan Mitsubishi menggunakan powertrain bensin PHEV, juru bicara Mitsubishi yang mendampingi Sawase mengatakan versi diesel akan terlalu mahal. "Kami sepenuhnya memahami bahwa banyak permintaan untuk menghadirkan PHEV dengan mesin diesel, namun dari segi biaya, hal itu tidak mungkin," jelas juru bicara tersebut.
"Selain itu, ketika kami menjajaki pasar, mesin bensin akan lebih mudah diperkenalkan ke banyak pasar. Sayangnya solar sekarang lebih sulit untuk masuk ke pasar, itulah sebabnya alasan manajemen dan bisnis, mesin bensin masih masuk akal," tambahnya. Ford telah menghadirkan Ranger dengan sistem PHEV, dan BYD Ute dengan powertrain serupa diperkirakan akan segera terungkap.
Mengenai Triton yang sepenuhnya listrik, Sawase mengatakan powertrain listrik saat ini mampu menghasilkan daya puncak yang tinggi tetapi terbatas dalam hal penyaluran daya yang berkelanjutan. "Untuk berkendara off-road, misalnya di pasir atau lumpur, atau untuk jarak berkendara yang sangat jauh, dalam hal ini diperlukan output yang berkelanjutan," pungkas Sawase yang memperkirakan Triton EV belum akan diproduksi setidaknya dalam lima tahun ke depan. [ibd/zz/timBX] berbagai sumber