SEP 27, 2017@18:30 WIB | 1,399 Views
Pada ajang 2017 IAA International Motor Show kemarin di Frankfurt, Mercedes-Benz menghadirkan model praproduksi Mercedes-Benz GLC F-CELL baru sebagai tonggak sejarah berikutnya dalam perjalanan menuju mobilitas bebas emisi. Di bawah teknologi EQ Power, model listrik terbaru ini (yang diperuntukkan untuk produksi seri berikutnya) dari keluarga Mercedes-Benz sangat menarik, karena, dia merupakan yang pertama di dunia, yang menggabungkan sel bahan bakar dan teknologi baterai dalam bentuk plug-in hybrid.
Interaksi cerdas antara baterai dan sel bahan bakar, seiring dengan waktu pengisian bahan bakar yang singkat, di masa depan akan membuat GLC F-CELL menjadi kendaraan yang memiliki tingkat kepraktisan sehari-hari yang tinggi dan cocok untuk berpelesir jarak jauh.
Dengan 4,4 kg hidrogen yang dibawanya, model praproduksi ini menghasilkan energi yang cukup untuk jarak hingga 437 km. Pengemudi F-CELL juga akan mendapatkan tambahan hingga 49 km berkat penggunaan baterai lithium-ion yang besar. Output 147 kW menjamin performa dinamis dan emisi nol.
Teknologi sel bahan bakar adalah elemen kuat dari strategi mesin Daimler. Di bawah nama teknologi EQ, pabrikan Jerman ini menggabungkan pengetahuannya soal mobilitas listrik cerdas sambil menawarkan e-mobilitas untuk ekosistem produk, layanan, teknologi dan inovasi mereka yang komprehensif. Oleh karena itu, EQ merupakan bagian penting dari strategi mereka untuk mobilitas masa depan, yang dikenal di Daimler sebagai "CASE".
Keempat huruf tersebut mengartikan pilar jaringan strategis masa depan (Connected), pengemudian otonom (Autonomous), penggunaan fleksibel (Shared & Services) dan sistem penggerak listrik (Electric), yang dikembangkan secara sistematis dan dikombinasikan secara tepat. Antara sekarang dan 2022, Daimler nantinya akan merilis sepuluh kendaraan listrik baterai, dengan GLC F-CELL menjadi model panutannya. [bil/timBX]