JUN 05, 2020@10:15 WIB | 2,030 Views
Nissan memang boleh berhenti produksi di Indonesia, namun bukan berarti penjualan dan pelayanan aftersales berhenti begitu saja. Mau tidak mau, kita harus menerima keputusan Nissan Indonesia yang menutup pabrik ini, karena memang ini adalah strategi perusahaan ini. Tapi, sejarah Nissan memang penuh perjuangan dan dimulai dari sini;
(Pabrik Nissan Pertama)
Lahir pada tahun 1880, keyakinan utama pendiri Nissan, Yoshisuke Aikawa adalah "Berani melakukan apa yang tidak dilakukan orang lain." Pola pikir yang berani ini menjadi DNA Nissan hingga sekarang. Namun hal yang sebenarnya menciptakan pola berpikir ini merupakan sebuah kisah penyamaran, hampir mati dan tekad yang menarik, dan ini baru permulaannya saja.
Yoshisuke Aikawa (1880-1967) pendiri Nissan Motor, adalah salah satu pengusaha terbesar di Periode Showa (1926-1989) di Jepang. Ia lahir di desa Oouchi (sekarang merupakan kota Yamaguchi) di Prefektur Yamaguchi pada 6 November 1880. Ia merupakan darah biru sejati: Ayahnya adalah Kepala Keluarga Aikawa ke-10, seorang penguasa lokal yang melayani klan Choshu, dan Ibunya adalah keponakan dari Kaoru Inoue, tokoh sentral dalam klan Choshu yang kuat.
(Yoshisuke Aikawa, Tengah)
Berasal dari keluarga yang kuat dengan pengaruh dunia bisnis, Aikawa bisa memilih apa saja yang dia sukai untuk profesinya. Tetapi saat mengikuti program pascasarjana, ia memutuskan untuk bekerja sebagai mekanik, menerima gaji hanya 45 sen per hari di Shibaura Seisakusho (sekarang Toshiba). Uniknya, ketika ia bekerja, Aikawa tidak mengungkapkan identitas dan latar belakang akademik aslinya.
Tekadnya untuk masuk ke industri manufaktur dimulai saat dia hampir mengalami sakit parah saat di universitas. Hal ini membentuk keinginannya untuk terlibat dalam pekerjaan yang memberinya rasa hidup dan yang pada akhirnya menuntunnya untuk bekerja di bidang tersebut. Tidak diragukan lagi bahwa pemahamannya yang mendalam akan proses manufaktur adalah salah satu faktor keberhasilan operasi produksinya di masa mendatang. Ia juga dihormati akan pilihannya untuk menjalani kehidupan sederhana, yang dapat dilihat dari foto-fotonya, dengan potongan rambut yang dimilikinya sepanjang hidupnya, seperti seorang samurai.
Kemudian Aikawa pergi ke Amerika Serikat di mana ia mendapatkan pekerjaan sebagai mekanik di sebuah pabrik besi tuang milik Gould Coupler Co., dan bekerja selama lebih dari setahun untuk mempelajari berbagai teknologi dan teknik. Anehnya, tahun itulah General Motors didirikan. Setelah menghadapi industri otomotif, yang merupakan wilayah yang tidak diketahui, Aikawa merasa bahwa industri otomotif memiliki potensi yang tidak terbatas. Ia memilih untuk kembali ke Jepang dan mendirikan beberapa perusahaan serta membeli beberapa perusahaan lainnya. Ia mulai dikenal oleh industri dan masyarakat akan kemampuannya sebagai pengusaha muda yang dinamis.
Bekerja Di Amerika Serikat Sebagai Mekanik
Aikawa dengan cepat yakin akan peluang mobil dan industri mobil di masa depan, terlebih ia bersikeras bahwa Jepang perlu memproduksi mobil-mobil superior. Pada awal tahun 1930-an, Aikawa menilai saat tersebut merupakan waktu yang tepat dan mengurus pendirian Jidosha Seizou KK di Yokohama pada 26 Desember 1933, yang didirikan bersama Nihon Sangyo. Pada pertemuan pemegang saham pertama, yang diadakan pada 30 Mei 1934, Jidosha Seizou KK berganti nama menjadi Nissan Motor Co., Ltd. karena menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Nihon Sangyo. Inilah kelahiran Nissan Motor.
Volume produksi tahunan pada tahun 1933 hanya sebesar 202 unit ketika fasilitas produksi berlokasi di Osaka, tetapi melonjak menjadi 940 unit pada tahun 1934 ketika fasilitas dipindahkan ke Yokohama. Pada tahun 1935, ketika jalur konveyor sepanjang 70 meter selesai, pembuatan kerangka mobil dan bodi terintegrasi dimulai. Berkat hal tersebut produksi tahunan bertambah mencapai 3.800 unit. Kemudian produksi meningkat menjadi 6.163 unit pada tahun 1936 dan 10.227 unit pada tahun 1937, menjadikan Nissan sebagai salah satu produsen mobil terbesar di negara-negara Asia. Nissan juga telah mulai mengekspor mobil, meski volumenya masih kecil. Dengan demikian, mimpi ambisius Aikawa menjadi kenyataan, dan landasan telah terbentuk untuk Nissan dalam membuat lompatan ke panggung dunia.
Tidak puas dengan dilahirkan dalam keluarga terhormat serta posisi yang dapat diperoleh melalui latar belakangnya, Aikawa Yoshisuke bekerja di garis depan sebuah lokasi produksi hanya sebagai seorang mekanik pabrik dan bekerja keras untuk memperoleh keterampilan teknis. Ia juga mengabdikan dirinya untuk masa depan industri mobil Jepang. Tidak hanya sebagai pendiri Nissan Motor tetapi juga sebagai tokoh besar yang menulis halaman penting dalam sejarah industri mobil Jepang.[prm/timBX] berbagai sumber