JUN 21, 2018@14:00 WIB | 2,310 Views
Selama musim mudik dan puncak arus balik, konsumsi Pertamax meningkat 18 persen dari rata-rata normal harian sekitar 15 juta liter, menjadi 18 juta liter lebih. Peningkatan tertinggi berikutnya terjadi pada Pertalite sebesar 10 persen dari rata-rata normal harian 46 juta liter menjadi 50 juta liter.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito mengatakan meningkatnya permintaan BBM berkualitas konsisten sejak arus mudik dimulai. Peningkatan terhadap Pertamax meningkat bertahap sejak arus mudik pada angka 10 persen, 17 persen kemudian meningkat 25 persen dan tertinggi pada puncak arus mudik yang mencapai 49 persen dari rata-rata normal harian. Permintaan terhada Pertamax juga mengalami peningkatan sebesar 2 persen pada hari H, di saat permintaan terhadap semua jenis BBM mengalami penurunan.
“Hasil pemantauan di lapangan menunjukkan, permintaan terhadap Pertamax terus meningkat pada saat Idul Fitri serta H+1, disaat seluruh jenis BBM mengalami penurunan. Hal ini mengindikasikan, Pertamax tetap diminati bukan hanya untuk perjalanan jauh, tetapi juga untuk rute-rute pendek di dalam kota tujuan mudik,” ujar Adiatma.
Loyalitas pengendara terhadap BBM berkualitas patut disyukuri, karena banyak manfaatnya, baik bagi mesin kendaraan maupun bagi lingkungan. Pertamax memiliki keunggulan meningkatkan perfoma kendaraan serta mesin lebih dingin dan awet, irit bahan bakar (efisiensi) dan ramah lingkungan. Dalam jangka panjang akan memberikan dampak positif terhadap lingkungan, mendorong kondisi udara yang lebih sehat.
Menghadapi puncak arus balik, Pertamina telah memperkuat stok dan suplai BBM di 3.692 SPBU yang berada di ruas jalur mudik di Pulau Jawa hingga Madura termasuk di jalur tol dan arteri. Untuk memperkuat stok di sejumlah SPBU yang berada di jalur padat, Pertamina juga telah menyediakan 117 Kantong BBM sebagai cadangan untuk suplai BBM ke SPBU.
Selain itu, Pertamina juga menyiagakan berbagai layanan khusus seperti seperti Kiosk Pertamax di 72 titik, Motoris Kemasan 283 unit, Mobile Dispencer 32 unit serta 13 Serambi Pertamax. Semua layanan tersebut disiagakan baik di jalur tol operasional, tol fungsional serta jalur utama non tol.
Penyaluran LPG juga terus ditingkatkan di atas rata-rata normal harian. Selain itu, Pertamina juga terus mengamankan suplai dan stok LPG dengan menyiagakan 31 ribu pangkalan di seluruh tanah air. Dari sisi stok, baik BBM maupun LPG semuanya dalam kondisi aman. BBM rata-rata di atas 21 hari serta LPG sekitar 22 hari, di atas standar nasional yakni 11 hari. (alx/timBX)