MAY 17, 2020@12:00 WIB | 1,176 Views
Ford memang masih mengembangkan SUV sebagai segmen baru di lineup produksinya. Yah, nama Mustang Mach -E menjadi pilihan terakhir untuk mengenang varian Mach yang diproduksi dalam beberapa dekade, sebagai varian muscle car saat itu. Hingga Covid-19 menyelimuti negeri Paman Sam sampai detik ini.
Ford tetap memperkerjakan para teknisi dirumah masing-masing, dengan membawa prototipe sekaligus. Pandemi Covid-19 tidak bisa mencegah industri otomotif Amerika Serikat tertidur, sektor research and development malah tetap bekerja, sembari berharap covid-19 cepat usai.
Ford sendiri menyebut project Mach E sebagai masa depan yang penuh kegembiraan. Namun bagi pecinta Mustang model baru ini dinilai not make sense. Bukan karena elektrik SUV, akan tetapi karena memasukkan Mach E menjadi satu rumpun dengan Mustang Family, yang notabene itu bagian dari model pony dan musclecar nan digandrungi di belahan dunia.
Karena Mustang Mach E sudah menjadi komoditi dimana itu akan menjadi masa depan Ford dalam jangka panjang. Termasuk gen Mustang sendiri, tapi apakah desain SUV ini sudah mewakili keganasan dan kepopulerannya?
Desainer grafis Lichen Zang, menawarkan konsep masa depan yang berbeda terhadap sosok Mustang EV. Desain rendering yang ditawarkan sepintas mirip dengan gaya SUV dan tetap dengan karakteristik Mustang, untuk tahun 2030 sekaligus menjadi pelopor strategi Ford EV, yang dikembangkan jauh-jauh hari.
Sejatinya ditawarkan sebagai sportscar. dan itu benar-benar jauh dari SUV. Meski bayangan kekalahan terbesar bisa jadi turun, saat ketidakcocokan selera Mustang enthusiast terhadap desain tersebut. Itu adalah Sports car, dari beberapa sudut angle. Secara skala rendering masih 10 tahun kedepan, dan Ford Mach E adalah mobil elektrik paling mungkin memenuhi lineup Ford dalam market elektrifikasi.[Ahs/timBX]