MAY 13, 2019@15:00 WIB | 2,411 Views
Maserati Coupe yang diproduksi sejak tahun 2002 hingga sekarang, diketahui ternyata menggunakan mesin dari Ferrari pada 2021-2022. Kerjasama selama 20 tahun ini sebenarnya cukup menguntung, namun akhir-akhir ini malah memukul keuangan dari Ferrari sendiri. Hanya Maserati Coupe-lah yang secara rutin menggunakan mesin Ferrari, tidak di tipe lain.
Pasalnya Ferrari seperti kehabisan waktu, monetary dan itu membuat pengembangan mesin V-8 berkapasitas 3.8 liter, twin turbo sedikit terhambat, untuk penggunaan Portifino dan California. Keduanya juga menggunakan mesin 3000 cc, twin turbo V6 dan mesin V8 berkapasitas 4700cc N/A.
Atas keputusan Ferrari tersebut, Maserati dalam 2 tahun kedepan belum memutuskan rencananya, untuk mengisi kekosongan mesin pada line-up produknya. Namun, bila melihat bagian dari Fiat Chrysler Automobiles (FCA), tentunya banyak peluang menggunakan mesin lain, dalam hal ini mesin berbasis tenaga masa depan.
Sejauh mana sih Ferrari terpuruk. Informasi ini diadaptasi dari laman drivetribe.com, saat CEO Ferrari Louis Camilleri merilis angka kinerja kuartal pertama tahun 2019. Selepas itu Camileri kembali menjadi host dalam international conference call yang rekam oleh Motley Fool. Seberapa besar angka kinerja tersebut?
Chief Financial Officer Ferrari, Antonio Picca Piccon mewakili Camilleri menyampaikan paparan kinerja dalam konferensi international itu,”Terjadi penurunan pendapatan sektor produksi mesin sebesar 19 juta euro, atau 23,4 persen pada constant currency, yang mengisyaratkan shipment mesin yang lebih rendah ke Maserati,” jelasnya. Intinya dengan menyuplai mesin ke Maserati, tidak memberikan keuntungan potensi laba secara penuh.
Atas pernyataan tersebut, John Murphy dari Bank of Amerika menyatakan kembali kesepakatan perusahaan Maranello (Ferrari) dengan Maserati. Camilleri menjawab,”Bahwa Maserati telah mengumumkan untuk tidak memperpanjang akhir kontrak kerja mereka, dan tidak memperbaharuinya. Dan itu yang membuat kami akhirnya tidak akan memasok lagi mesin ke Maserati,” jelasnya.
Disisi lain, Ferrari mendapatkan margin yang cukup dengan keputusan ini. Namun fakta lain, disaat Ferrari menyuplai mesin ke Maserati selama kurun hampir 20 tahun, banyak tenaga kerja yang terserap untuk menangani mesin Maserati, dan itu menumbuhkan bisnis terdiri, selama 2 dekade berjalan.
Antara Maserati dan Ferrari seperti tidak ada jalinan komunikasi lebih baik. Selain keuntungan yang tergerus, Maserati juga tidak serta memperpanjang kontrak kerja dengan Ferrari, setelah 2021-2022. Atas kejadian itulah, tidak kedua pabrikan Italia ini saling tidak memperpanjang masa kerjasamanya.[Ahs/timBX]