FEB 26, 2020@17:58 WIB | 759 Views
Untuk ketiga kalinya, Shell Indonesia menggelar acara Shell Expert Connect yang merupakan wadah kolaborasi dan forum diskusi tentang topik tren industri terkini pada 20 Februari 2020 di Jakarta. Dalam kesempatan kali ini, Shell bekerjasama dengan Pusat Penelitian Lemigas mengambil topik “Maximizing Performance in B30 implementation Era”yang dihadiri oleh lebih dari 160 mitra dan pelaku bisnis.
“Shell berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, terutama pelaku bisnis, dalam berbagi informasi dan pengetahuan mengenai teknologi terkini dan penerapannya. Dengan berkolaborasi, kita dapat bekerjasama mengantisipasi tantangan yang mungkin terjadi di masa depan, dan sekaligus turut memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan ilmu dan teknologi di Indonesia. Di Shell Expert Connect kali ini, kami menghadirkan para pakar juga pelaku bisnis di industry terkait untuk dapat berbagi pengalaman, pengetahuan dan praktek terbaik untuk mensukseskan implementasi B30,” kata Andri Pratiwa, Deputy Director Shell Lubricants Indonesia.
Para pakar yang menjadi pembicara dalam acara Shell Expert Connect kali ini diantaranya adalah, Nanang Hermawan sebagai Head of Fuel and Aviation Researcher Group – LEMIGAS, I Made Yatna sebagai GM Plant Operation BUMA, Taryono sebagai Technical Service Division Head HINO, dan Mohammad Rachman Hidayat, Product Application Specialist – Shell Global Commercial Technology.
Dalam kesempatan itu, I Made Yatna danTaryono menyambut baik acara Exper connect yang dilakukan Shell yang memaparkan dengan jelas fakta dan uji lapangan dari B30 baik dari sisi scientific maupun business practical dan bias memberikan pengaruh positive terhadap pelaku bisnis yang menggunakan B30.
I Made Yatna mengatakan, dari hasil bench test yang mereka lakukan terhadap B30, bahwa terjadi kenaikan penggunaan bahan bakar (fuel consumption) sebesar 0.83% jika dibandingkan dengan bahan bakar konvensional dan ini mengkonfirmasi data spesifikasi B30 dari LEMIGAS. Di sisi lain karena POME memiliki sifat membersihkan, maka akan mempengaruhi penggunaan fuel filter. Namun sangat mendukung program pemerintah ini dan siap bekerjasama dengan pihak terkait untuk pengujian lebih jauh dan antisipasi yang diperlukan.
Sementara itu Nanang Hermawan,Head of Fuel and Aviation Researcher Group LEMIGAS mengatakan bahwa pemanfaatan B30 telah melalui serangkaian pengujian, dari pengujian fisika kima, performance test engine, uji kompatibilitas material dan pengujian stabilitas penyimpanan. Sehingga menurut Nanang, B30 sudah siap untuk diimplementasikan dalam rangka mendukung regulasi Pemerintah.[prm/timBX]