AUG 14, 2018@20:30 WIB | 569 Views
PT Shell Indonesia menyelenggarakan Shell Scenario Forum, sebuah forum yang memperkenalkan skenario terbaru Shell yakni “SKY”, yang menggambarkan sebuah visi masa depan dimana masyarakat bersama-sama membantu mewujudkan terciptanya dunia bebas emisi di tahun 2070. Shell Scenario Forum dibuka oleh Darwin Silalahi, Country Chairman/President Director PT Shell Indonesia dan menghadirkan Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman untuk menyampaikan pidato sambutan serta Dr Cho-Oon Khong, Chief Political Analyst, Shell Scenario Team – Royal Dutch Shell sebagai pembicara utama.
“Scenario Forum ini bertujuan untuk memperkaya pemikiran kritis para pemimpin dan pengambil keputusan dalam memahami segala peristiwa yang mungkin terjadi dan ketidakpastian sebagai upaya mencapai dunia rendah karbon melalui skenario Sky, “ jelas Darwin Silalahi.
Dalam forum yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan; pemerintah, mitra bisnis, konsumen, pemimpin media dan karyawan senior Shell, Darwin menegaskan kembali peran signifikan yang ingin dijalankan oleh Shell untuk membantu kemajuan pembangunan negara di bawah kampanye ‘Shell untuk Indonesia’.
“Masa depan dengan net-zero emissions akan mungkin terjadi apabila kita dapat membangun pemahaman dan tindakan bersama antara sektor publik-swasta, dan berkolaborasi lintas sektor,” tambahnya.
“Kami menyambut baik visi Shell melalui sebuah skenario yang dapat membantu dunia, termasuk Indonesia, dalam mencapai Paris Agreement untuk menahan peningkatan suhu rata-rata bumi di bawah 2 derajat Celsius,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan.
Menurutnya, Indonesia memiliki komitmen dalam memenuhi Paris Agreement melalui berbagai upaya, antara lain penurunan emisi gas rumah kaca nasional, pengurangan emisi dari asap kebakaran hutan dan lahan, pengembangan energi terbarukan (EBT) dan inisiasi industri hijau. Melalui upaya yang dilakukan, dalam rentang waktu dua tahun, Indonesia berhasil mengurangi emisi sektor energi sebesar 46,31 juta ton, melampaui target 31 juta ton.
Selama lebih dari dua dekade, pemikiran Skenario Shell telah memasukkan isu perubahan iklim. Shell New Lens Scenario, 'Gunung (Mountains)' dan 'Lautan (Oceans)', mengeksplorasi dua cara pandang abad ke-21. Keduanya mengambil isu-isu global yang mendesak seperti ketegangan politik, globalisasi, urbanisasi, dan aksi iklim, dan menggunakannya sebagai lensa untuk melihat bagaimana dunia bisa berkembang.
“Skenario Sky dibangun berdasarkan beberapa skenario Shell sebelumnya dan merupakan sebuah jalur yang memungkinkan secara teknologi, industri dan ekonomi mencapai tujuan-tujuan Paris Agreement. Sky merupakan skenario yang paling kami yakini untuk tercapainya emisi CO2 nol persen di tahun 2070,” kata Cho-Oon Khong, Chief Political Analyst, Shell Scenario Team.[prm/timBX]