APR 09, 2021@15:00 WIB | 1,682 Views
Di bawah perusahaan induk baru Ninebot di China, Segway mulai memperluas rangkaian produksinya. Menyusul produksi sepeda listrik dan go-kart, kini Segway merancang sepeda motor hybrid listrik-hidrogen yang diberi nama Segway Apex H2.
Kendaraan roda dua yang dikemas dengan lampu neon dan ditenagai sel bahan bakar hidrogen ini bakal debut tahun 2023 mendatang. Kendaraan pengembangan dari Apex yang pernah dikenalkan pada 2019 dan melantai di Consumer Electronics Show (CES) 2020 Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat diharapkan menjadi produk unik di masa depan.
Untuk mencapai harapan tersebut, bisa diketahui dari sejumlah fitur yang ditawarkan perusahaan untuk Segway Apex H2. Pertama, dari bingkainya terlihat sentuhan desain ulang dan menambahkan tenaga hidrogen. Tepatnya, sepeda dikemas dengan silinder hidrogen yang kemungkinan dapat diisi ulang. Untuk detainya hingga saat ini belum tersedia, mengingat produk ini baru di tahap awal produksi.
Ninebot mengungkapkan bahwa, sepeda motor listrik-hidrogen pertama ini akan memiliki performa luar biasa, dan konsumsi bahan bakar sangat rendah. Diperkirakan kekuatan maksimumnya dapat mencapai 60 Kw (80 Hp) dan dapat berakselerasi dari 0 hingga 100 kpj (62 mph) hanya dalam 4 detik. Namun kecepatan maksimum yang dapat dicapai kabarnya hanya 150 kpj (93 mph).
Kendaraan inovatif yang dibaderol sekitar $ 10.700 (setara Rp 155,7 juta) ini dinilai dinilai terbilang mahal. Akan tetapi, mengingat tenga dan fitur yang dijanjikan cukup menawan bisa jadi akan tetap menjadi pesaing yang kuat di pasar. Di mana dari segi tenaga bisa dikata sebanding dengan motor balab.
Apex H2 jika terealisasi bakal menjadi roda dua Hybrid pertama di dunia yang menggunakan baterai kombinasi sel bahan bakar hidrogen. Ini adalah revolusi sejati di bawah payung Xiaomi. Perusahaan elektronik swasta dari Tiongkok ini mengakuisisi Segway tahun 2015 silam dengan jumlah investasi yang terkumpul ketika itu tidak kurang dari $ 80 juta. Sedang ninebot ialah tim teknisi robotik asal Cina yang fokus pada pengembangan kecerdasan buatan dan perlindungan lingkungan. Sebagian aset Ninebot dipunyai Xiaomi setelah mereka melangsungkan proyek crowdfunding pada 2013.
Kembali ke Apex H2, ia masih mengadopsi konsep yang sama, yakni Superbike. Secara keseluruhan memiliki desain agresif dan tegas. Tampangnya pun sporty dengan usungan full fairing. Dilengkapi lampu utama horizontal yang terintegrasi dengan bodi depan. Belakangnya lebih minimalis untuk memberikan kesan kendaraan masa depan. Dan tentu saja kedua pencahayaannya sudah berteknologi LED.
Bodi bagian tengah mengembung padat membungkus baterai berdimensi besar sekaligus tabung khusus hidrogen. Di beberapa bagian dicat warna kuning fluo yang mencerminkan kendaraan masa depan. Terdapat di tiap sisi fairing, ujung subframe dan bibir roda. Sementara peleknya tertutup rapi oleh cover berwarna hitam. Tak terlihat bagaimana sistem pengereman bekerja sebab gambar yang tersiar masih berstatus prototipe.
Apex H2 didukung penggunaan suspensi abnormal yang mengandalkan lengan ayun satu sisi untuk menopang kedua roda. Sistem itu mirip dengan Rotationally Advanced Design Development (RADD) yang pernah digunakan untuk kuda besi pada purwarupa Yamaha GTS 1000 dan Morpho concept.
Teknologi hybridnya telah menimbulkan begitu banyak minat sejak pertama dirilis, sehingga orang-orang berjuang untuk mendapatkan satu unit kendaraan ini. Dari 1 April 2021 hingga 30 April 2021, perusahaan secara resmi membuka pemesanan untuk Segway Apex H2. Direncanakan untuk produksi massal roda dua ini tidak hanya untuk membantu negara mencapai tujuan "otonomi dari batubara“, tapi juga untuk mengeksplorasi aplikasi energi bersih yang baru. [asl/timBX]