JUN 26, 2018@22:00 WIB | 2,150 Views
Beberapa hari yang lalu, Tesla mengalami kerugian karena data perusahaan telah diretas dan dicuri oleh karyawannya. Hal tersebut mencuat setelah e-mail dari bos Tesla, Elon Musk bocor ke media. Karyawan tersebut yang dikatakan kecewa dengan perusahaan telah menyabotase perangkat lunak dalam sistem manufaktur pabrik dan pencurian data.
(Tesla sedang menghadapi skandal besar yaitu pencurian data dan penyabotasean pabrik)
Dilansir dari electrek, karyawan penyabotase perusahaan kendaraan listrik terungkap. Adalah Martin Tripp, mantan karyawan Tesla. Tesla telah menggugat mantan karyawannya tersebut ke pihak berwajib, namun kini, Tripp menyerang Tesla dengan pemberitaan di media.
Tesla mengajukan gugatan terhadap Tripp setelah mendapatkan pemahaman tentang tingkat peretasan dan pencurian dokumen yang ditemukan pada hari Senin (18/6) lalu. Tesla menuduhnya meretas ke dalam sistemnya dari workstation rekan kerjanya.
(Isi e-mail mantan karyawan yang diduga tersangka dan Elon Musk. Foto: Electrek)
Namun, Tripp mulai mengumbar permasalahan Tesla ke media, melalui CNN. “Saya diasingkan karena menjadi pengungkap masalah, dan saya tidak meretas sistem perusahaan. Data yang saya kumpulkan sangat parah, dan saya harus menceritakan ini dihadapan media,” kata Tripp.
Tripp saat ini sedang menceritakan kondisi perusahaan ke beberapa media di Amerika Serikat. Ia juga mengirimkan salinan e-mail yang berisi ancaman dari CEO Tesla, Elon Musk kepada Washington Post.
Perusahaan juga mengaku telah menerima panggilan dari teman Tripp, bahwa mantan karyawan Tesla tersebut akan menghancurkan Gigafactory. Oleh karena itu, Tesla memperketat keamanan dengan meminta bantuan kepada Sheriff setempat.
(Banyaknya dugaan sabotase antara lain kekecewaan mantan karyawan hingga pihak ketiga yaitu pesaing Tesla)
Kepala Sheriff, Gerald Antonio mengatakan, setelah investigasi mengenai ancaman tersebut, tidak ada terbukti mengenai ancaman yang kredibel berdasarkan panggilan yang diterima perusahan, namun dirinya mengatakan akan tetap menginvestigasi kasus ini.
“Investigasi lebih lanjut mengenai ancaman terus berlanjut. Tidak ada informasi tambahan mengenai penyelidikan yang sedang berlangsung dan akan dirilis sampai ada kesimpulan untuk melindungi proses investigasi. Nama-nama semua pihak yang terlibat sedang ditahan menunggu selesainya penyelidikan,” kata Gerald Antonio.[prm/timBX]