JUN 05, 2024@14:00 WIB | 317 Views
Baru-baru ini, Kementerian Darat, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang menemukan adanya skandal dalam uji keselamatan pada mobil yang diproduksi di Jepang. Gak tanggung-tanggung, total ada empat brand mobil terkemuka yaitu Toyota, Honda, Mazda, dan Suzuki yang terdampak skandal ini.
Adanya skandal uji keselamatan ini ternyata punya efek yang sangat luas. Sampai-sampai beberapa mobil yang terdampak skandal ini harus dihentikan produksinya sementara baik untuk pasar domestik Jepang maupun ekspor ke luar negeri.
Melansir Carscoops, beberapa mobil yang terdampak recall ini merupakan produk dengan penjualan yang cukup besar. Misalnya seperti Toyota dimana produk seperti Corolla Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross TNGA diduga memanipulasi hasil uji keselamatan yang salah.
Bahkan beberapa produk mobil Toyota yang sudah tidak diproduksi lagi juga ikut masuk daftar mobil yang terkena skandal ini. Diantaranya Crown, Isis, Sienta, dan satu produk Lexus yaitu RX yang juga masuk daftar tersebut.
Beberapa produk Mazda juga masuk ke daftar mobil yang punya hasil uji keselamatan yang tidak sesuai. Diantaranya seperti MX-5 dan Mazda 2 yang mengubah hasil asli uji keselamatannya. Ada juga dua produk yang sudah tidak diproduksi lagi seperti Mazda 6 dan Axela yang memanipulasi hasil uji keselamatannya.
Honda melakukan investigasi internal dan menemukan setidaknya 22 mobil yang ternyata punya hasil uji keselamatan yang tidak sesuai. Beberapa diantaranya merupakan produk mobil yang dijual secara global seperti CR-Z, CR-V, Accord, Fit, hingga NSX. Serta beberapa produk JDM seperti N-Box, N-One, hingga Vamos juga ikut terdampak.
Sedangkan untuk Suzuki sendiri, ada satu produk yang diduga punya hasil uji tabrak yang sudah dimanipulasi. Produk mobil tersebut adalah Alto produksi 2014 hingga 2017 yang diduga punya jarak pengereman yang tidak sesuai dengan hasil uji sesungguhnya.
Hingga saat ini, pemerintah Jepang melakukan investigasi mendalam atas berbagai kasus skandal uji keselamatan mobil-mobil di Jepang tersebut. Disebutkan, mereka bakal merombak standar uji keselamatan dengan metode yang baru andai dugaan tersebut banyak yang terbukti kebenarannya. [edo/timBX]