FEB 10, 2020@13:58 WIB | 1,816 Views
Setelah sebelumnya kami menceritakan bagaimana modifikasi mesin SSC Tuatara 1759 hp agar versi produksinya benar-benar proper dengan performance mesinnya. Bagaimana mencampurkan udara segar 2kali lipat lebih banyak, melalui bantuan intake runner (right shape dan length) masuk bersama bahan bakar ke 16 titik injektor ke ruang mesin. Rupanya 7 Februari kemarin sebagai titik pertama launching telah berlalu, dan salah satu mobil produksinya telah diantarkan ke pelanggannya. Hypercar SSC Tuatara meluncur di Philadelphia Auto Show bersama organisasi amal CF Charities.
Sedangkan Larry Caplin adalah pelanggan pertama dari Philadelphia, Pennsylvania, yang telah menerima SSC Tuatara sejak 2019 silam, setelah pameran Monterey Car Week. Caplin berhasil mengelabuhi publik dari sorotan, dan lebih menyimpannya beberapa bulan untuk Philadelphia Auto Show.
Berbalur cat hitam pearlescent, Hypercar Tuatara dihiasi aksen gloss black. Fitur yang paling mengesankan adalah konfigurasi kecepatan tinggi, yang berlawanan dengan setup high downforce yang ditawarkan SSC.
Sektor interiornya, penggunaan carbon fiber, sebuah digital istrument digital dengan speedometer 300 mph, dan interface touchscreen guna mengontrol infotainment. SSC Tuatara juga memiliki pilihan mode driving. Ruang kabin yang luas, terutama untuk pengemudi dengan ketinggin 198,12 inci cukup leluasa menggunakan ruang kemudi Tuatara, meski itu dibantu dengan helm khusus.
Mesin V8 berkubikasi 5,9 liter, twin turbo, dikembangkan menghasilkan tenaga 1350 hp dengan pump gas. Sedangkan BBM E85 mampu menambah tenaga menjadi 1750 hp di putaran redline 8800 rpm. Penggunaan transmisi manual CIMA, Italia otomatis 7 percepatan, memudahkan perpindahan transmisi kurang dari 100 milidetik, dan mengirimkan tenaga ke penggerak belakang. Berat kosongnya hanya 1247 kg dan koefisien drag 0,279, menjadi yang terendah di versi sport supercar versi produksi saat ini.
Siapa dibalik perancang aerodinamikanya? Jason Castriota, desainer terkenal ikut dilibatkan pembuatan body. Proses produksi di SSC Richland, Washington, melibatkan kontruksi sasis dan bodi monoscoque serat karbon. So, apakah CEO SSC Jerod Shelby puas dengan versi produksi SSC Tuatara berkecepatan 300 mph ini?
Jangan salah, Bugatti telah lebih dulu meluncurkan Chiron Super Sport 300+ di tahun 2019, dengan 304,77 mph. Sedangkan Hennessey dengan Venom F5 menargetkan kecepatan hingga 311 mph. Bagaimana dengan Koenigsegg Jesko yang dipersiapkan lebih. Tentunya pertempuran supremacy hypercar tetap terbuka. Tinggal bagaimana pengetesan kecepatan berlangsung secara terbuka dan terukur, publik mengharapkan itu. [Ahs/timBX]