SEP 14, 2023@11:00 WIB | 390 Views
Selain masalah jarak tempuh yang sulit untuk dipakai perjalanan jauh, masalah yang sering dihadapi mobil listrik adalah bobot mobil yang lebih berat. Salah satu penyebab bobot mobil listrik menjadi berat adalah adanya baterai berukuran besar yang memakan banyak ruang di bagian bawah mobil.
Namun grup otomotif Stellantis punya solusi baru untuk mengatasi bobot mobil listrik yang berat ini. Mereka akan melakukan investasi produksi baterai mobil listrik atau EV yang diklaim lebih ringan hingga 50 persen dibandingkan baterai EV yang masih digunakan sekarang.
Melansir Carscoops, Rabu (13/9/2023). disebutkan Stellantis melakukan investasi bersama dengan salah salah satu perusahaan teknologi berbasis di Silicon Valley, Lyten. Perusahaan ini dikenal sebagai penyedia baterai lithium dengan bobot yang ringan.
Dalam investasi ini, Stellantis dan Lyten akan memproduksi baterai lithium dengan bahan daur ulang yang lebih ramah lingkungan. Dengan penggunaan bahan daur ulang ini, membuat baterai bisa dibuat lebih ringan namun tetap memiliki kualitas yang tergolong kuat.
Apa yang dilakukan Stellantis ini juga menjadi salah satu bagian mereka untuk ingin memproduksi baterai EV sendiri. Sejauh ini, mereka sudah mengeluarkan dana investasi hingga 43 juta Dolar AS untuk membuat pusat pengembangan baterai mobil listrik mereka.
Di pusat teknologi pengembangan baterai ini, mereka melakukan setidaknya tes pada 47 paket baterai mobil listrik ini. Nantinya hasil tes ini akan menjadi acuan bagi brand dibawah naungan mereka dalam pembuatan mobil listrik tersebut. [edo/timBX]