APR 07, 2021@14:00 WIB | 1,071 Views
Subaru akan menutup salah satu pabriknya di Jepang selama lebih dari dua minggu karena kekurangan semikonduktor yang sedang berlangsung. Pabrikan mobil telah mengkonfirmasi akan menutup pabrik Yajima di Prefektur Gunma antara 10 April dan hari libur yang dijadwalkan pada 27 April. Operasi tidak akan dilanjutkan hingga 10 Mei.
Pabrik membuat kendaraan termasuk Outback dan Forester dan penutupan tersebut diperkirakan akan terjadi mengurangi volume produksi merek sekitar 10.000 unit. Nikkei Asia melaporkan bahwa salah satu jalur produksi akan menganggur selama 13 hari kerja sementara yang lainnya akan menganggur selama delapan hari kerja.
Subaru berharap untuk mendapatkan chip yang diperlukan untuk memulai kembali produksi pada 10 Mei. Sementara itu, akan melanjutkan operasi di pabrik utamanya di Gunma yang memiliki satu jalur perakitan. Pabrikan mobil telah mengkonfirmasi bahwa pengurangan output tidak terkait dengan kebakaran 19 Maret yang melanda pembuat chip Renesas Electronics, memperburuk kekurangan semikonduktor global.
Berita tentang Subaru yang harus menghentikan produksi datang hanya beberapa hari setelah Suzuki mengungkapkan akan menghentikan sementara produksi di dua dari tiga pabrik mobilnya di Jepang karena kekurangan chip. Kelangkaan tersebut telah mendatangkan malapetaka pada industri otomotif sejak awal tahun. Baru minggu lalu, Ford mengungkapkan bahwa mereka akan menghentikan sementara atau memperlambat produksi di enam pabrik di seluruh Amerika Utara karena kurangnya semikonduktor. (ibd)