SEP 22, 2020@15:00 WIB | 1,739 Views
Nama Subaru memang jarang diucap banyak orang, jika mendengar kata “JDM [Japan Domestic Market]”. Mungkin dengan menyebut JDM, hanya dikenal beberapa brand saja seperti Mitsubishi yang di dalamnya ada Evo atau Eclipse [meskipun sekarang sudah pakai embel cross], Honda, Nissan, Mazda hingga Toyota. Subaru sendiri yang memiliki divisi sport car, justru kurang terkenal di trend ini dan lebih terkenal dengan pendahulunya di ajang reli yaitu Impreza.
Subaru sendiri pernah berdiri di Indonesia dan kendaraannya cukup banyak yang terjual. Namun, kasus yang menjerat perusahaan otomotif ini membuat mereka harus tutup. Padahal, kendaraan yang mereka buat sangat bagus, seperti yang tim BlackXperience.com liput kali ini. Subaru WRX STI, merupakan sedan sport versi kencang dari Subaru dan sangat jarang ditemui. Julius Alberto, salah satunya yang menggunakan sedan sport satu ini.
“Subaru kan sudah jarang di Indonesia. selain itu, dari look dan harga ini lebih menarik. Saya ingin beda dengan pemilik JDM lainnya yang lebih menyukai Evo,” kata Julius membuka obrolan.
Menurutnya karena mobil ini jarang di Jakarta tentunya, ia berpikir untuk menjual mobil ini dan membeli lawan dari Subaru, yaitu Evo. Namun, niat unik tersebut diurungkan karena kelebihan dari si mobil reli ini.
“Saya pernah kepikiran untuk mengganti Subaru ini dengan Evo. Tapi, waktu saya tes rolling di tol dengan Evo 8, mobil saya menang dibandingkan si Evo tadi. Bahkan kita juga mencobanya sebanyak dua kali, dan saya tetap menang,” lanjutnya.
Dari obrolan ini, Julius mengatakan jika harga Subaru WRX miliknya memang jauh dibawah harga Mitsubishi Evo 8/9. Dari perbandingan harga tersebut, ia mengatakan bisa menambah biaya lagi untuk memodifikasi mobilnya, dan bisa lebih kencang dari Evo.
Masuk ke bagian modifikasi, hal pertama yang dilakukan Julius setelah membeli mobil ini adalah mengganti knalpot. Downpipe diganti dengan merk Tomei, kemudian free flow menggunakan HKS legamax. Menggunakan free flow HKS menurutnya dapat mengurangi suara knalpot dan membuat suara lebih ngebass.
Dari bagian mesin, Julius mengganti open filter dan blow off dengan HKS. ECU juga di remap untuk memaksimalkan mobil. Untuk semua modifikasi ini, sudah masuk ke dalam tahap Stage 2. Untuk boost menurutnya standar dari mobil ini adalah 1.8, namun diturunkan ke 1.1 untuk menghindari kerusakan pada pistonnya.
“Biasa kalau kita maintenance mesin di Engine Plus, kemudian kalau kebutuhan tuning kita ke KS Nusa/KS Tuning,” lanjutnya.
“Saya memang lebih suka mobil dengan konsep street racing, karena saya tidak suka terlalu ribet ketika bepergian kemana pun,” tutur julius.
Dari sektor kaki-kaki, justru pria berkacamata ini tidak mengubah apapun dengan alasan sudah nyaman jika berkendara. Namun, untuk velg dan ban tetap diganti agar mobil terlihat menarik dan mendukung konsepnya. Velg sendiri menggunakan Advan RS 8,5/R18 offset 32. Untuk bodikit seperti sharkfin, lips, side skirt ia menggunakan bahan carbon. Dari segi interior, steering wheel menggunakan bahan alcantara, agar terlihat lebih sporty dan kesan mobil balapan lebih terasa.center console juga menggunakan bahan karbon.
Sebagai masukan, Subaru WRX STI milik Julius adalah UK Spec. menurutnya UK Spec lebih menarik dengan bangku Recaro orisinil, dan model semi bucket seat.
“Kesulitan dalam membangun mobil ini adalah parts nya saja. Karena pertama langka dan kedua mahal. Menunggu satu part aja bisa nunggu satu bulan. Selebihnya sih aman,’’ kata Julius.
Untuk biaya memodifikasi mobil ini, Julius menghabiskan biaya sekitar Rp 100 juta, dan tentunya akan ada penambahan biaya lagi untuk mengganti turbo, piston, ring piston dan cooling system.[prm/timBX]