MAY 23, 2019@18:00 WIB | 1,653 Views
Sudah banyak manufaktur yang menanfaatkan teknologi 3D Printing untuk memanfaatkan mencetak part-part penting, berbasis 3D. Dan itu sifatnya adalah mobil langka yang dibangun ulang, dalam jumlah terbatas dan untuk kebutuhan suku cadang aftermarket. Bagaimana pengaruh 3D printing terhadap produksi dashboard bahkan mencetak sasis mobil misalnya, apakah Anda pernah mendengarnya?
Sebuah startup dari San Francisco bernama Microfactories Divergent, telah berhasil membuat sasis Supercar bernama Blade. Seluruh bagian sasisnya terbuat dari hasil mesin 3D, dengan bahan dasar almuninium dan titanium. Kedua bahan ini digunakan untuk frame sasis, crash structures dan perakitan suspensinya. Jadi bukan bagian, velg atau ban yang menjadi fokus cetak 3D ini melainkan bagian yang lain.
Berapa berat sasis secara keseluruhan, hanya 1400 lbs atau sekitar 635 kg. Tidak ada bahan logam yang terbuang sedikit pun, melainkan sebuah bagian besar yang telah dibentuk secara halus dan bersih. Ingat supercar ini tidak dibuat secara keseluruhan, melainkan hanya sasis saja yang dilibatkan dalam 3D printing.
Adanya node joint yang menghubungkan rangka mobil yang kuat dan ringan. Sasis the Blade menjadi pengurangan yang cukup signifikan. Dan tidak lebih berat dari Smart Fortwo Crossblade yang lebih berat 200 pound.
Sistem penggeraknya menggunakan Internal Combustion Engine, yang mengkolaborasikan bahan bakar CNG. Tenaga yang dikeluarkan mencapai 700 hp, dengan akselerasi dari 0-60 mph hanya 2,2 detik. The Blade cukup cepat karena terbantu dengan ringan, itu dibuktikan hanya dengan menggunakan 2 kursi dan satu pintu disebelah kanan.
The Blade telah bekerjasama dengan Peugeot untuk mencetak 3D sebagai penghematan biaya. Kerjasama antara Peugeout dan Divergent sebelumnya diwujudkan dalam memproduski model 308 yang mereduksi 200 kg. [Ahs/timBX]