NOV 15, 2018@09:30 WIB | 1,524 Views
Ekspedisi Terios 7 Wonders kembali digelar DAIHATSU dengan menempuh perjalanan sejauh 482 km selama 9 hari, 10 - 18 November 2018, bertajuk Moluccas Next Chapter menjelajahi tiga pulau utama Provinsi Maluku : Pulau Buru, P. Ambon, dan P. Seram.
Setelah berkunjung ke Danau Rana di Namlea, P. Buru pada hari sebelumnya, tim ekspedisi melanjutkan perjalanan menuju ke destinasi ke-3, yakni Desa Kayeli. Walaupun masih dalam satu pulau yang sama (P. Buru), namun belum ada akses jalan yang langsung menghubungkan antara Namlea dan Kayeli, sehingga tim ekspedisi memutuskan untuk menggunakan kapal menuju Kayeli di pagi hari, menempuh perjalanan selama satu jam sembari melihat keindahan laut sekitar.
Sesampainya di pelabuhan tim ekspedisi bergerak menuju salah satu situs bersejarah yang ada di Kayeli, yakni Benteng Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC), yang memakan waktu perjalanan selama 30 menit sejak turun dari pelabuhan. Situs ini dibangun pada abad ke-17.
Tim Terios 7 Wonders bertemu dengan Ibrahim Wael, yang merupakan putra dari Raja Kayeli generasi ke-12. Dulunya, ibu kota Pulau Buru adalah di Kayeli, namun tanah di desa ini mengalami kenaikan ketinggian akibat banjir dan pergeseran lempengan bumi dalam kurun waktu yang lama, sehingga menyebabkan setengah bagian dari tembok benteng ini tertutup, dan membuat kegiatan pemerintahan dialihkan ke Namlea.
"Sebelumnya benteng ini merupakan pusat pemerintahan kolonial Belanda, serta menjadi salah satu tempat berdagang VOC. Benteng ini menjadi saksi sejarah, dan hanya setengah bagian atas benteng yang terlihat setelah tidak terpakai lama karena tertimbun oleh tanah," ujarnya.
Setelah dari benteng VOC, ekspedisi dilanjutkan kembali menuju pantai Kayeli. Selama perjalanan, tim menelusuri hutan bakau (mangrove) menggunakan perahu kecil kurang lebih sepanjang 2 km. Hutan bakau ini sangat penting untuk manahan ombak dan mengurangi abrasi. Beberapa binatang hidup di hutan ini seperti kepiting bakau, dan buaya yang ukurannya hampir menyamai perahu yang digunakan oleh tim.
All New Terios dilengkapi dengan Around View Monitor, yaitu kamera mundur yang memberikan visibilitas luas dengan sudut pandang 360 derajat, sehingga pengemudi lebih mudah melihat kondisi sekeliling mobil saat melakukan manuver. Terios cocok untuk dibawa berpetualang sehingga Terios sangat cocok untuk menjadi "DNA" (Daily New Adventure) masyarakat Indonesia, yang memeiliki kontur jalan beragam.[prm/timBX]