SEP 26, 2018@09:00 WIB | 3,172 Views
Banyak pihak mempertanyakan keamanan mobil Tesla, dan fungsi software autopilot yang masih belum teruji, pernah terjadi kecelakaan lalu lintas. Namun, sedikit sekali informasi yang menjelaskan secara detail tingkat proteksi Tesla saat terjadi tabrakan. Nah, untuk menjawab bayang-bayang keraguan tersebut, US National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) telah menguji Tesla Model 3 dan hasilnya cukup mengesankan, terkait kategori yang diraihnya.
Catatan yang diraih Tesla yang terbilang mengesankan, saat pengujian crash. Tahun 2013, NHTSA memberikan penghargaan ke Tesla Model S secara keseluruhan dengan rating 5 bintang sekaligus. Kemudian tahun 2017 kemarin, Tesla Model X menjadi SUV Pertama yang memperoleh 5 bintang di papan penilaian.
Nah, kali ini giliran Tesla Model 3 yang harus melalui pengujian melalui sejumlah cara. Antara lain pengujian tabrakan dari depan, dengan simulasi kecepatan mencapai 56 kpj. Kemudian tabrakan dari samping, melalui simulasi ke sebuah stasioner dan tiang, yang mungkinkan kendaraan berguling-guling. Untuk roda belakang dari Model 3, NHTSA memberikan penilaian bintang 5 di semua aspek, dengan rating ketahanan 6,6 percent.
Secara konstruksi, Tesla memiliki beberapa keunggulan dibandingkan mobil dengan mesin yang memiliki pembakaran internal saat terjadi kecelakaan. Pertama motor listrik yang dipasang di agak mendalam dari kap mesin. Dampak tabrakan langsung terlihat hanya menghancurkan kap depan. Sedangkan fungsi penempatan baterai dibagian bawah kendaraan, menambahkan nilai gravitasi mobil dan tentunya mengurangi kemungkinan mobil berguling.
Atas prestasi dan rating tinggi dari crash testing tersebut, Elon Musk, CEO dari Tesla menulis kegembiraanya di akun Twitter miliknya. Tesla Model 3 telah menjadi sedan paling aman saat ini. NHTSA nantinya bakal merilis kemungkinan prosentasi cidera pengendara. Musk terlihat cukup optimis dengan angka tersebut dan cukup optimis market sedan terus bertumbuh di dunia. [Ahs/timBX]
