AUG 16, 2018@14:00 WIB | 1,967 Views
Soal efisiensi dan ramah lingkungan, kendaraan listrik tengah menjadi trend untuk menghasilkan kendaraan dengan zero emission. Kalau di Indonesia telah memulai dengan Viar Q1 dan new Q1, di negara tetangga Filipina telah memulai dengan sepeda motor elektrik Banatti. Bentuknya yang unik, menggunakan bodywork yang terbuat bambu dan memperjelas karakter varian Banatti dengan nama Green Falcon.
Secara look memang mirip dengan J1 sebagai motor elektrik karya Johammer, sebuah manufaktur di Austria. Meski secara kualitas berbeda, akan tetapi memiliki kesamaan sebagai motor elektrik yang unik.
Desainer dari Banatti Christopher Paris Lacson dan tim kecilnya telah meletakkan desain dari bahan bambu sebagai utilitynya. Dengan motor listrik bertenaga 4,4 hp dan baterai lithium 48-volt. Antara motor listrik dan baterai tersebut bisa Anda temukan pada skuter listrik dan off road e-bike pada motor China.
Sementara motor ini disinyalir mampu mencapai kecepatan maksimum 110 kpj. Tim Banatti sendiri membatasi kecepatannya hanya pada kecepatan 65 kpj, dan dianggap tim itu lebih nyaman saat digunakan dalam kondisi lalu lintas yang ramai.
Pada bagian atas, bodywork terlihat jelas teksturnya terbuat dari anyaman bambu swoopy, sebagai gaya khas dari Green Falcon. Langkan ini didukung oleh Departemen lingkungan dan Sumber Daya Alama di Filipina yang tengah mencanangkan penanaman 1 ton bambu dari sekarang hingga 2020, pada lahan 15 ribu hektar.
Melihat stok bambu yang begitu banyak, Lacson mencoba memanfaatkan jumlah ketersediaan bambu tersebut untuk pengembangan produk dengan bekerjasama dengan teknik manufaktur seperti otomotif misalnya.
Karakter bambu yang bisa ditekuk dan dibentuk pada frame kayu itu menjadi kelebihan. Soal ketahanan, tinggal dilapisi dengan lem epoxy agar semakin keras dan tahan cuaca. Dan ini cukup memberikan motivasi bahwa bahan organik seperti bambu mempunyai kans besar pada industri manufaktur otomotif di Filipina.
Sebagian kecil modifikasi berupa small JBL sound system, yang dapat menghibur Anda saat berjalan. Jok yang terbuat dari kulit, didesain seperti pelana kuda, dan posisi tachometer tetap bisa terlihat dengan lubang khusus di bagian body atas.
Banatti berencana membangun 111 unit Green Falcon untuk digunakan pemiliknya di jalan raya. Harga yang ditawarkan mencapai USD 21 ribu, atau sekitar Rp300 jutaan. Kami kira harga tersebut terlalu mahal untuk masyarakat setempat. Namun, melihat potensinya Green Falcon hanya pilot mercusuar saja, dibalik itu Lacson ingin membuat sebuah alat transportasi minibus dari jeepney untuk angkutan umum loh. Bagaimana dengan ide tersebut BlackPals?[Ahs/timBX]