MAY 03, 2019@10:00 WIB | 1,262 Views
Tim mahasiswa Indonesia selalu mencetak prestasi yang membanggakan setiap tahunnya. Dalam Shell Eco-marathon Asia tahun ini, selain enam tim mahasiswa Indonesia yang meraih penghargaan untuk kategori Urban Concept, dua tim mahasiswa Indonesia juga meraih posisi juara untuk kategori Prototype.
Tim Rakata dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menyabet juara ketiga untuk kategori Prototype di kelas Internal Combustion Engine dengan rekor jarak tempuh 926 km/liter. Selain itu, Semar Proto dari Universitas Gadjah Mada (UGM) juga berhasil mengamankan posisi ketiga untuk kelas Battery Electric dengan rekor jarak tempuh 387 km/kWh.
Manajer Tim Rakata dari Universitas Teknologi Bandung, Fikri Imam Ramadhan mengaku sangat bangga terhadap pencapaian tim setelah berhasil meraih peringkat ketiga di kategori Prototype yang merupakan rekor terbaik sepanjang partisipasi mereka di Shell Eco-marathon Asia sejak 2010.
“Kita semua memiliki keahlian yang spesifik berdasarkan passion yang kita miliki. Tantangan selama kompetisi adalah persaingan dengan tim-tim lain yang juga sangat hebat, kendala koordinasi serta teknis. Di pertandingan pertama kita menghadapi kendala teknis karena kabel putus. Belajar dari itu, checklist harus sangat kuat dan tidak boleh ada yang terlewat. Kita sangat menghindari jangan sampai perjuangan setahun gagal di lomba yang berdurasi 25 menit karena kendala teknis. Mengenai pencapaian ini, semua punya andil atas dasar kerja keras, baik itu dosen pembimbing, tim kami, serta keluarga. Kita akan terus meningkatkan kualitas dan kinerja Rakata untuk kompetisi-kompetisi berikutnya,” ujarnya.
“Kami bangga dengan pencapaian tim-tim mahasiswa Indonesia, baik yang sukses membawa pulang kemenangan untuk Shell Eco-marathon Asia 2019 kategori Prototype maupun UrbanConcept, dan Drivers’ World Championship Qualifier Regional Asia. Prestasi ini menjadi bukti bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi tinggi dalam berkreasi merancang teknologi dan inovasi otomotif terbaik untuk mendorong batas efisiensi energi,” ujar Darwin Silalahi, Presiden Direktur dan Country Chairman PT Shell Indonesia.
Darwin juga menambahkan bahwa kemenangan mahasiswa Indonesia ini menjadi kabar gembira di momen peringatan Hari Pendidikan Nasional.
Shell Eco-marathon Asia 2019 ditutup dengan acara pemberian penghargaan untuk merayakan pencapaian-pencapaian para mahasiswa berbakat yang berasal dari 18 negara di Asia Pasifik dan Timur Tengah. Program Shell Eco-marathon merupakan bagian dari komitmen Shell untuk menghadapi tantangan energi masa depan dengan melibatkan generasi muda di seluruh dunia melalui eksplorasi berbagai ide, gagasan kreatif dan inovatif dalam bidang energi.[prm/timBX]