SEP 05, 2019@12:00 WIB | 1,361 Views
Menyambut Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan Penyelenggaraan yang diterbitkan pada 15 Agustus 2019 lalu, rangkaian kegiatan Pameran, Seminar, serta Product Presentation mengenai kendaraan elektrifikasi bertajuk Indonesia Electric Motor Show (IEMS) yang berlangsung pada tanggal 4-5 September 2019 sekarang di Balai Kartini, Jakarta merupakan salah satu upaya untuk memulai pengembangan kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Dalam pameran ini, produsen otomotif, termasuk Toyota Indonesia menampilkan beragam pilihan kendaraan elektrifikasi yang dapat menjadi pilihan terbaik konsumen.
Toyota Indonesia melalui keikutsertaannya dalam IEMS menegaskan komitmen perusahaan untuk turut berperan aktif dalam popularisasi serta pengembangan industri kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Toyota memiliki pilihan teknologi elektrifikasi terlengkap menampilkan 4 jenis teknologi dalam pameran ini yaitu: C-HR Hybrid Electric Vehicle (HEV), Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), i-ROAD Battery Electric Vehicle (BEV), dan Mirai Fuel-Cell Electric Vehicle (FCEV).
Toyota telah memperkenalkan Prius sebagai model HEV perdana yang mengaspal di pasar domestik pada tahun 2009. Selain Prius, juga tersedia ragam pilihan kendaraan berteknologi hibrida di Indonesia, yaitu: Camry, Alphard serta C-HR yang baru saja diluncurkan pada awal tahun 2019 ini. Tidak hanya teknologi kendaraan elektrifikasi, pilihan teknologi flexi engine yang dapat mengakomodasi bahan bakar berbasis nabati/bio seperti biodiesel dan etanol juga tersedia, bahkan ethanol engine telah diekspor utuh sejak tahun 2012 ke Argentina.
Ragam pilihan teknologi kendaraan ramah lingkungan yang tercakup dalam elektrifikasi dan flexy engine diperlukan mengingat kebutuhan masing-masing konsumen berbeda sehingga dapat mendukung populasi penggunaan yang masif yang nantinya akan memberikan manfaat yang maksimal.
Kendaraan bermotor listrik, memberikan benefit seperti mengurangi emisi CO2 dan di saat yang sama juga mengurangi ketergantungan pada konsumsi bahan bakar. Namun, juga ada beberapa kekhawatiran publik terkait harga yang relatif tidak murah, kesiapan infrastruktur di berbagai daerah, serta kemudahan penggunaan seperti charging yang cepat.
Sebelumnya, Toyota Indonesia turut serta dalam riset komprehensif kendaraan elektrifikasi hasil kerjasama antara Kementerian Perindustrian RI, Kementerian Ristekdikti RI serta enam Universitas (Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sebelas Maret, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Udayana) dengan menyediakan alat bantu riset berupa 18 unit mobil (6 Prius HEV, 6 Prius PHEV, and 6 Corolla mesin bakar internal), data logger, fasilitas charging, dan asistensi teknik.
Di tingkat global, keseriusan Toyota dalam upaya popularisasi kendraan ramah lingkungan telah diwujudkan dengan membebaskan sekitar 24 ribu hak paten terkait dengan teknologi elektrifikasi. Nantinya, mulai tahun 2025 mendatang, setiap model kendaraan Toyota akan memiliki pilihan teknologi elektrifikasi. [bil/timBX]