MAY 01, 2023@17:30 WIB | 481 Views
Baik Toyota maupun Daihatsu baru-baru ini menegaskan, telah terjadi kesalahan dalam melakukan uji tabrak pada empat kendaraan. Model yang dikembangkan oleh Daihatsu ini dijual di berbagai pasar internasional, seperti Thailand, Meksiko, Ekuador, dan Timur Tengah.
"Kesalahan Daihatsu Motor Co., Ltd. adalah masalah keselamatan, yang merupakan aspek terpenting dari kendaraan," kata Akio Toyoda, ketua dewan di Toyota. "Kami menganggap ini sebagai tindakan yang benar-benar tidak dapat diterima yang mengkhianati kepercayaan pelanggan kami. Kami ingin meminta maaf dengan tulus kepada pelanggan kami di seluruh dunia," lanjutnya.
Dalam sebuah rilis yang diterima Reuters, Daihatsu mengkonfirmasi bahwa, pada bulan April, sumber internal menemukan bukti bahwa lapisan dalam pintu depan dimodifikasi secara tidak benar untuk uji tabrak pada model kendaraan tertentu. Hal ini dilakukan untuk mencegah agar bagian tersebut tidak pecah berkeping-keping dengan ujung tajam yang dapat melukai penumpang selama pengerahan airbag samping.
Isu tersebut memengaruhi 76.289 unit Toyota Yaris ATIV yang mulai dibuat pada Agustus 2022 di pabrik Daihatsu di Thailand dan Malaysia. Kendaraan itu terutama dijual di Thailand, Meksiko, dan Timur Tengah (Arab Saudi, UEA, Kuwait, Qatar, Bahrain, dan Oman).
Ini juga memengaruhi 11.834 unit Perodua Axia, yang mulai dibangun pada Februari 2023, di Malaysia, dan sebagian besar dijual di negara yang sama. Kejanggalan itu juga berdampak pada Toyota Agya yang rencananya mulai diproduksi Juni ini untuk dijual di Ekuador, serta beberapa model lain yang masih dalam pengembangan.
Daihatsu mengatakan setelah menyelidiki laporan internalnya, pihaknya berkonsultasi dengan otoritas inspeksi dan sertifikasi dan segera menghentikan pengiriman kendaraan yang terkena dampak. Mereka sekarang berencana untuk menguji ulang kendaraan menggunakan suku cadang yang tepat, dengan otoritas eksternal hadir untuk validasi. Jika kendaraan lulus tes, itu akan melanjutkan pengiriman.
Toyoda mengatakan perusahaannya sekarang juga bekerja untuk menyelidiki sepenuhnya kesalahan Daihatsu dan akar penyebabnya. Dia mengatakan perusahaan sedang bekerja untuk mencegah masalah serupa terulang di masa depan.
"Sebagai pejabat eksekutif puncak, Presiden [Koji] Sato akan bertanggung jawab untuk meningkatkan operasi manufaktur mobil Toyota dan perusahaan grup, sementara saya, sebagai Ketua Dewan dan dengan pengalaman masalah penarikan, saya akan memimpin inisiatif untuk tata kelola dan kepatuhan," kata Toyoda. "Grup Toyota secara keseluruhan akan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan kembali kepercayaan pelanggan kami secepat mungkin," pungkasnya. [ibd/zz/timBX] berbagai sumber