JAN 30, 2024@11:30 WIB | 278 Views
Menyusul skandal uji keselamatan Daihatsu muncul kabar kejanggalan yang terjadi saat uji sertifikasi sejumlah mesin diesel Toyota. Hal ini terungkap setelah penyelidikan yang dilakukan oleh komite investigasi khusus.
Dalam sebuah pernyataan, produsen mobil tersebut mengatakan bahwa Toyota Industries Corporation (TICO), yang ditugaskan untuk mengembangkan mesin diesel untuk mobil, melaporkan bahwa penyelidikan tersebut menemukan kejanggalan selama pengujian output tenaga kuda untuk sertifikasi tiga model mesin diesel TICO.
Penyelidikan menemukan bahwa selama pengujian sertifikasi, performa keluaran tenaga kuda dari mesin ini diukur menggunakan ECU dengan perangkat lunak yang berbeda dari yang digunakan untuk produksi massal, sehingga hasilnya dapat diukur untuk membuat nilai tampak lebih halus dengan variasi yang lebih sedikit.
Toyota mengatakan bahwa 10 model kendaraan menggunakan mesin yang terkena dampak secara global yaitu 1GD, 2GD dan F33A, termasuk enam di Jepang. 2,8 liter 1GD digunakan pada Land Cruiser Prado mulai Agustus 2020 (sejak dihentikan), HiAce/GranAce/Bongo Brawny mulai 2017 dan Hino Dyna/Dutro mulai Mei 2021, serta Hilux buatan Thailand dan Fortuner buatan Thailand dan Indonesia mulai Mei 2020.
Sedangkan untuk 2GD 2,4 liter, mesin tersebut dapat ditemukan pada unit Hilux rakitan Thailand dan Innova buatan India mulai Mei 2020. Terakhir, mesin seri V6 F33A 3,3 liter adalah unit yang melengkapi model Land Cruiser 300 dan LX 500d yang dibuat oleh anak perusahaan Toyota Auto Body.
Toyota mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan, TICO telah memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman mesin yang terkena dampak, dan juga memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman kendaraan yang dilengkapi dengan mesin yang terkena dampak.
Mengenai mesin yang sudah beroperasi, perusahaan mengatakan bahwa mereka telah memverifikasi ulang produk produksi massal yang diproduksi di pabrik TICO dan memastikan bahwa mesin dan kendaraan yang terkena dampak memenuhi standar keluaran kinerja mesin, dan pelanggan tidak perlu berhenti menggunakan mesin atau kendaraan yang terkena dampak.
Produsen mobil tersebut mengatakan bahwa ke depannya, pihaknya akan memberikan penjelasan rinci kepada pihak berwenang dan segera mengambil tindakan yang tepat, termasuk melakukan pengujian di hadapan saksi, jika diperlukan. [ibd/zz/timBX] berbagai sumber