MAR 22, 2018@09:30 WIB | 1,125 Views
Toyota telah mengembangkan versi modifikasi dari Prius hybrid untuk pasar Brasil yang dapat dijalankan dengan bensin dan etanol.
Prototipe Prius Flexible Fuel Vehicle (FFV), mampu berjalan dengan baik untuk bensin konvensional maupun bahan bakar nabati seperti etanol dari tebu, yang telah dikembangkan oleh Toyota dengan dukungan Pemerintah Brasil. Bahan bakar ini dirancang untuk mengurangi emisi CO2 di Negara Salsa tersebut.
Dengan menggunakan Etanol E100, yang benar-benar energi terbarukan, disamping penggunaan powertrain Prius Hybrid sebelumnya, Toyota mengklaim FFV secara signifikan lebih ramah lingkungan daripada mesin bensin biasa. Seperti yang diketahui, brasil merupakan penghasil etanol terbesar kedua di dunia, yang dibuat dengan menggunakan biomassa hasil ulang dari fermentasi tebu.
FFV yang ada saat ini masih merupakan prototype, dan juga bagian dari pioneer proyek teknologi agar bisa dicontoh oleh pabrikan yang lain. Toyota akan mengumpulkan data melalui pengujian dijalanan untuk mengumpulkan keandalan sistem, daya tahan, dan kinerja mesin.
Toyota mengatakan pembuatan teknologi tersebut merupakan usaha dari perusahaan itu untuk mengurangi emisi CO2 kendaraan hingga 90% pada tahun 2050. Campuran bahan bakar dengan komposisi 90% bensin dan 10% etanol telah banyak digunakan untuk kendaraan dengan mesin standar di Amerika Serikat. Toyota juga membangun stasiun pembangkit hidrogen di Port of Long Beach , California, yang menggunakan biomaterial yang menghasilkan air, listrik dan hidrogen. [pram/timbx]