AUG 03, 2024@15:30 WIB | 146 Views
Black Motodify 2024 Seri Semarang menjadi satu suksesi bagaimana karya modifikator dari Jawa Tengah cukup baik dan menunjukkan skillnya. Dari kelas RX Series Fashion Style, Ninja 2T Series Fashion Style, CB/GL Series Modif Style, Fashion Modif, Bebek Fashion Style, Rookie Fashion, Elegant Modif Style, Rookie Sunmory Motostyle, Matic Sunmory Motosytle dan Non matic Sunmori Motosyle.
Total motor yang ikut dikurasi mencapai 50-an unit, namun secara kelas yang teregister menjadi 75 kelas. Trend modifikasi part berbahan alumunium billet juga berimbas pada motor-motor peserta di kawasan Semarang dan sekitarnya.
"Kalau di Black Motodify Manado kemarin trend alumunium bilet terekspose, di Semarang kali ini trend bilet juga boleh dibilang cukup banyak, terutama pada motor Ninja 2T nih. Nah siapapun owner atau modifikatornya, taste modifikasi kaum Gen Z harus tetap ditampung, seperti kelas Sunmori misalnya," terang Roby dari Motostylerz di venue kontes.
Bahwa di Jawa Tengah dan sekitarnya banyak sekali seniman customized, Black Motodify tidak menutup kemungkinan akan membuka kelas tersendiri, contohnya hadirnya Honda CB bergaya Chopper dengan 3 Silinder ditampilkan untuk memberi ruang kreatifitas para pelaku custom culture di Black Motodify 2024 Seri Semarang ini.
"Seri Semarang boleh dibilang perang Kawasaki Ninja 2T, Ninja dibikin cukup Hedon, pada bagian kaki-kaki sudah pakai limbah Moto3 seperti seperti velg OZ Racing, kaliper dan diskbrake misalnya. Trend modifikasi juga merata, dari Jakarta, Semarang dan Manado, mirip-miriplah," terang Chepy, Juri dari Motostylerz.
Masukan point dari para menarik buat penggemar Ninja, kiblat modifikasinya masih terbilang monoton seperti Ninja SS, padahal kan ada Ninja SSR dan lain-lain.
"Diversifikasi terbilang minim, padahal Ninja 2T itu banyak serinya. Di Semarang ini, kelas fashion tidak menyertakan point air brush. Kalau kontes dengan part-part hedon tentunya monoton. Makanya kami bedakan kelas Ninja Sunmori dengan dominasi decal dan kelas Fashion Style sentuhan air brush minimalis. Kecenderungan mereka ikut dua kelas biar agak netral. Kurangin idealis owner atau modifikator dan pahami lebih detail regulasi kontes," terang Chepy, termasuk kelas Rookie yang menurutnya juga lumayan bagus.
Untuk kelas elegant style, membuka peluang modifikator menciptakan modifikasi yang elegant, tanpa air brush. Tampilan body polosan, lebih ke ranah blink-blink (krom), clean dan memberikan warna baru modifikasi. "Kehadiran kelas Honda CB dan GL Series, juga cukup melimpah dan itu memberikan inspirasi dari gaya restorasi hingga customized," tutup Chepy.
Kematangan pengalaman dalam membangun motor cukup terlihat di masing-masing motor yang terdisplay. Sebuah motor yang matang konsepnya di kelasnya tidak mungkin jadi dalam 2-3 bulan. Bahkan ada yang tahunan, apalagi motor untuk motor custom. Black Motodify 2024 sangat dinantikan oleh masyarakat Semarang dan sekitarnya. Terbukti dengan penonton yang berdatangan, merasakan langsung pertandingan drag bike dan kontes motor sekaligus. [Ahs/timBX]