FEB 15, 2020@13:25 WIB | 1,046 Views
Penjualan kendaraan listrik BYD, BAIC BJEV, dan Nio dari produsen China menurun tajam pada Januari. Alasan utama untuk ini adalah tutupnya pabrik di bulan Januari karena liburan Tahun Baru yang relatif awal dan menyebarnya virus coronavirus. Pada Januari 2020, BYD hanya mampu menjual 7.133 mobil listrik, turun 75 persen dibandingkan Januari 2019 dan turun 46 persen dibandingkan bulan Desember 2019 sebelumnya.
BAIC BJEV, anak perusahaan kendaraan listrik dari Grup BAIC, juga mencatat penurunan tajam dalam penjualan pada Januari 2020 sebesar 56 persen dibandingkan Januari 2019 dan sebesar 95 persen dibandingkan dengan Desember 2019 menjadi hanya 2.006 kendaraan. Sepanjang tahun lalu, perusahaan mampu menjual 150.601 unit, yang merupakan penurunan 4,7 persen dibandingkan dengan 2018. Namun, di antara pabrikan Cina, BJEV tetap menjadi pabrikan paling sukses untuk kendaraan listrik saat ini.
Pabrikan mobil listrik lainnya, Nio juga melaporkan penurunan penjualan di Januari, meskipun hanya sebesar 11,5 persen menjadi 1.598 kendaraan yang dikirimkan, termasuk 1.493 unit ES6 dan 105 ES8.
“Kami mencapai hasil yang memuaskan pada Januari meskipun berjangkitnya virus corona baru,” komentar CEO Nio, William Bin Li.
Reaksi terhadap hadirnya wabah virus korona di Cina, tidak dapat diprediksi dan sangat mengkhawatirkan. Pabrik Xpeng Motors, Nio dan Tesla, ditutup untuk beberapa saat, namun kini sudah beroperasi kembali.[prm/timBX]