AUG 06, 2021@09:00 WIB | 577 Views
Juara Dunia sembilan kali, Valentino Rossi akhirnya mengumumkan pensiun di akhir musim 2021. Pertanyaan resmi ini dikeluarkan saat usai menggelar konferensi pers MotoGP Styrian. Rossi telah menempuh 26 musim balapan grand prix dan sembilan kejuaraan dunia, Valentino Rossi akan gantung sepatu di akhir musim 2021.
Masa depan di MotoGP Rossi memang ditentukan oleh hasil dan posisi kesepuluh terbaik selama paruh pertama musim debutnya bersama Petronas Yamaha. keputusan itu secara efektif dibuat untuknya. Hingga paruh musim kemarin, Rossi hanya menempati klasemen ke 19.
Meski banyak pihak menyayangkan perpisahan Rossi di MotoGP 2021, seperti halnya pangeran Arab Saudi Abdulaziz bin Abdullah bin Saud bin AbdulAziz Al Saud secara terbuka mendorong Rossi untuk melanjutkan karirnya dengan bergabung dengan saudaranya Luca Marini di tim VR46 Ducati baru yang didukung Aramco pada tahun 2022.
Namun Rossi memperingatkan itu akan menjadi 'sangat sulit' dan pembalap motor paling terkenal dalam sejarah malah akan tersingkir di akhir musim ini. "Saya sudah memutuskan untuk berhenti di akhir musim ini jadi sayangnya ini akan menjadi setengah musim terakhir saya sebagai pebalap MotoGP," tutur Rossi.
Lanjutnya, “Ini momen yang menyedihkan, karena sulit untuk mengatakan dan mengetahui bahwa tahun depan saya tidak akan balapan dengan sepeda motor kurang lebih 30 tahun. Jadi tahun depan hidup saya akan berubah."
“Tapi bagaimanapun itu luar biasa. Saya sangat menikmatinya. Itu adalah perjalanan yang sangat panjang. Benar-benar lucu. 26 tahun di kejuaraan dunia. Saya memiliki momen tak terlupakan dengan semua tim saya dan semua orang yang bekerja untuk saya.
Rossi memilih kejuaraan dunia 2001 (gelar 500cc terakhir), 2004 (gelar debut Yamaha) dan 2008 ("ketika beberapa orang mengira saya sudah terlalu tua") sebagai sorotan pribadinya. Dia tidak memiliki penyesalan nyata atas tahun-tahun Ducati yang mengecewakan tetapi menyesali kehilangan gelar dunia kesepuluh, yang dia rasa pantas dia dapatkan, karena dua kali kalah di babak final.
Di atas kertas, hasil Rossi secara bertahap memudar sejak menyelesaikan gelar tiga kali runner-up untuk rekan setimnya Jorge Lorenzo di akhir musim 2015.
Meskipun pembalap Italia itu kembali menjadi runner-up gelar (untuk ketiga kalinya berturut-turut dan kelima kalinya dalam karir kelas utama) pada awal era Michelin pada tahun 2016, kemenangan balapannya berkurang dari empat menjadi dua.
Kemenangan terakhir Rossi datang di Assen 2017, rekor ke-89 di kelas utama, dengan penghitungan podiumnya kemudian turun dari 5 menjadi 2 menjadi 1 selama musim-musim berikutnya.
Rossi telah memenangkan 115 kali di semua kelas grand prix, menempatkannya di urutan kedua setelah rekan senegaranya Giacomo Agostini (122), sementara sembilan gelar Rossi menempatkannya di urutan ketiga dalam buku sejarah di belakang Agostini (15) dan Angel Nieto (13). [Ahs/timBX]
