NOV 27, 2019@19:00 WIB | 806 Views
Tim teknis uji jalan bahan bakar biodiesel B30 untuk kendaraan bermesin diesel telah menyelesaikan uji jalan, uji performa kendaraan, monitoring dan evaluasi pada tanggal 5 November 2019. Selanjutnya, Pemerintah melalui Kementerian ESDM akan menyampaikan hasil uji jalan dan rekomendasi teknis B30 kepada publik pada akhir Bulan November ini.
"Pemerintah berencana menyampaikan hasil uji jalan dan rekomendasi teknis B30 kepada publik pada akhir Bulan November 2019", kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Balitbang ESDM), Dadan Kusdiana.
Lebih lanjut Dadan menyampaikan, agar implementasi B30 di awal Januari 2020 dapat terlaksana dengan baik diperlukan kesiapan dari para produsen biodiesel, kesiapan industri manufaktur dan masyarakat serta kelengkapan penyediaan infrastruktur.
Dadan mengungkapkan, Balitbang ESDM bersama Direktorat Jenderal EBTKE, Badan Pengkajian dan Penerapan Tekonologi (BPPT), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), PT Pertamina, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) saat ini tengah menyusun laporan akhir.
Uji jalan bahan bakar B30 pada kendaraan diesel, dilaksanakan mengacu kepada hasil monitoring dan evaluasi uji jalan B20 yang dilaksanakan pada pada tahun 2015 dan mulai diimplementasikan 1 Januari 2016, dan dilakukan beberapa perbaikan sesuai hasil monitoring B20.
Dalam menyiapkan uji jalan bahan bakar B30 para pemangku kepentingan tersebut juga berupaya memperbaiki kualitas, penanganan, transportasi, fasilitas pencampuran (blending) dan penyimpanan. Partisipasi anggota Gaikindo untuk uji jalan ini juga bertambah. Jumlah merk kendaraan yang diuji sekarang lebih banyak yakni tujuh merk kendaraan, sementara tahun 2015 hanya empat merk kendaraan.
B30 yang digunakan pada kegiatan uji jalan ini merupakan campuran dari 70% minyak solar (B0) dan 30% biodiesel (B100) dengan kandungan monogliserida maksimum sebesar 0,55 %-massa dan kandungan air maksimum sebesar 350 mg/kg, yaitu lebih rendah jika dibandingkan dengan biodiesel (B100) yang digunakan untuk campuran B20 saat ini. Nilai tersebut merupakan usulan perbaikan/revisi standar mutu biodiesel sebagai campuran minyak solar yang akan diimplementasi di tahun 2020 mendatang.
Hasil perbandingan uji jalan kendaraan yang menggunakan bahan bakar B20 dengan B30 menunjukkan daya kendaraan turun sampai dengan 1.7%, namun ada pula yang naik sampai dengan 1.6%, bergantung kepada teknologi mesin kendaraan.
Dadan mengutarkan pemakaian bahan bakar B30 dapat berdampak pada filter kendaraan baru atau kendaraan yang belum pernah menggunakan bahan bakar dengan campuran biodisel, khususnya pada kilometer awal pemakaian (7.500 - 15.000km). Namun setelah penggantian filter, kendaraan kembali normal sampai dengan periode penggantian selanjutnya.[prm/timBX] berbagai sumber.