APR 15, 2025@10:57 WIB | 2,184 Views
Serat karbon telah resmi dinyatakan menjadi salah satu bahan yang berbahaya di Eropa. Maka, Parlemen Uni Eropa berencana akan mengeluarkan peraturan larangan penggunaannya dan peraturan itu berlaku secara efektif mulai 2029.
Pelarangan serat karbon masuk dalam rancangan amandemen atau undang-undang serikat pekerja khususnya lagi ELV atau “End of Life Vehicles. Ini akan berkaitan dengan aturan pembongkaran dan daur ulang kendaraan yang tujuannya untuk membuatnya lebih ramah lingkungan.
Dengan diklasifikasikan sebagai material berbahaya, maka serat karbon akan bergabung dengan bahan-bahan lain berkarsinogen seperti timbal, merkuri, kadmium, dan kromium heksavalen.
Seberapa bahaya serat karbon untuk lingkungan, pihak Uni Eropa menyebutkan ketika serat karbon, yang terikat dengan resin, dibuang, filamennya dapat melayang di udara. Jika jatuh ke mesin akan membuat korselting dan jika terkena kulit manusia akan terasa sakit seperti terbakar.
Serat karbon adalah material yang digunakan secara luas dalam segala bidang, seperti industri pesawat terbang dan bilah turbin angin. Namun penggunaannya yang ‘terlihat’ dan dekat dengan manusia adalah pada kendaraan, baik mobil dan motor.
Keuntungan yang diberikan serat karbon adalah material ini lebih ringan dari aluminium namun lebih kuat dari baja. Satu-satunya kekurangannya adalah pengguna harus menebusnya dengan harga yang tidak murah.
Saat ini produksi mobil sendiri menghasilkan 20 persen dari seluruh penggunaan material ini secara global. Angka ini kemungkinan bertambah seiring dengan bobot kendaraan yang bertambah, terutama kendaraan listrik (EV).
Seperti yang sama-sama kita tahu, EV memiliki bobot yang lebih berat dari kendaraan konvensional karena harus mengangkut baterai yang besar.
Penggunaan serat karbon dipandang sebagai solusi ideal, terutama oleh produsen premium yang menganggap harga jual bukan prioritas utama. Mereka hanya concern kepada jarak tempuk EV dan itu dipengaruhi salah satunya dari bobot kendaraan.
Selain EV, banyak merek menggunakan serat karbon pada mobil ICE atau mobil hibrida mereka, McLaren contohnya. Pabrikan premium ini bahkan membuat seluruh sasis mobil supernya dari serat karbon.
Belum ada tanggapan apa pun dari produsen-produsen kendaraan terkait pelarangan serat karbon ini. Walaupun pasti mendapatkan tentangan tapi jika telah ditetapkan ini akan mengubah peta industri kendaraan (EV dan konvensional) secara radikal. [wic/timBX].