FEB 28, 2020@18:30 WIB | 1,671 Views
Membeli mobil tipe termurah sekarang tidaklah sangat merugikan, karena pabrikan tak membatasi lagi kelengkapannya. Contoh di segmen Low SUV. Pilihan paling murah ada Suzuki XL7 tipe Zeta dan Daihatsu Terios X Deluxe. Untuk Terios, sebenarnya ada tipe X standar harga Rp 208,3 juta. Tapi ia tidak punya transmisi otomatis yang membuatnya kurang adil jika dibandingkan dengan XL7 Zeta.
Tambahan fitur juga membuat Terios X Deluxe pantas diadu XL7 Zeta. Harganya paling menggiurkan, Rp 218,3 juta (MT) dan Rp 228,3 juta (AT). Suzuki XL7 Zeta lebih mahal dengan banderol Rp 230 juta (MT) dan Rp 240,5 juta (AT). Selisih sekitar Rp 12 juta bukan berarti XL7 lebih layak dibeli, begitu pula sebaliknya. Pasti ada kelebihan masing-masing yang akan kami ulas berikut ini.
Eksterior
Suzuki tidak memberi diferensiasi signifikan antar ketiga varian XL7. Mayoritas desain sama dengan tipe atasnya, Beta. Headlamp LED lengkap dengan Daytime Running Light (DRL). Kecuali lampu belakang yang dikurangi light guide.
Aksesori penunjang kesan gagah ala SUV persis sama seperti tipe Beta dan Alpha. Desain dan ukuran pelek pun serupa. Agar ada penyederhanaan, gagang pintu dikelir sewarna bodi, bukan kromium. Setidaknya muka punya identitas sendiri. Tidak mengadopsi persis Ertiga. Roof rail tersedia untuk tambatan roof rack maupun roof box.
Kesan tipe rendah di Terios X Deluxe lebih kentara. Tanpa aksen krom, dominan plastik hitam. Bahkan tidak diberikan roof rail dan lampu kabut meski lampu utama sudah LED. Trim Deluxe hanya menambah sedikit aksesori untuk X standar. Agar tidak terlalu polos.
Pelek turut dibedakan dari Terios tipe R. Pakai ukuran 16-inci dengan ban gemuk SUV 215/60. Dilabur warna Gun Metal gelap yang memberi kesan gagah. Terios X Deluxe sangat mencirikan SUV sejati ketimbang XL7 Zeta yang berbasis MPV yang ditinggikan. Dari sasis unibody dan penggerak roda belakang (RWD) sudah menggambarkan itu.
Interior
Trim termurah, sudah tentu dapat interior paling sederhana. Keduanya pun begitu, tanpa memberi banyak gimmick atau penghias agar tampil mewah. Paling jelas tidak dilengkapi tombol audio di setir dan keyless entry. Masuk ke kabin lalu menyalakan mesin, masih perlu akses kunci.
XL7 punya kesan lebih mewah. Seluruh jok dibalut material kombinasi kulit sintetis dan fabric, sama seperti di semua varian. Busa joknya juga lebih tebal dari Terios. Nyaman diduduki untuk perjalanan panjang. Kursi pengemudi bisa jadi fokus perhatian. Avanza-Xenia hingga turunannya Rush-Terios, tidak pernah senyaman Ertiga.
Mengenai kelegaan kabin, hampir sama. XL7 tertolong platform baru Ertiga yang bikin kabin tambah lapang. Tapi untuk baris ketiga, Terios sedikit unggul. Model pelipatan kursi keduanya juga lain. XL7 mampu terlipat rata lantai untuk baris kedua dan ketiga. Terios tidak bisa begitu
Interior Terios X Deluxe terlihat sederhana tapi tidak seinferior itu. Meski akan sangat terasa material plastik tipis murahan di beberapa panel, tak sebaik XL7. Beruntung pengaturan AC sudah model tombol dengan layar digital. Itu pun juga diterapkan oleh XL7 Zeta. Power Outlet di Terios cuma ada di depan. XL7 Zeta tersedia di baris pertama dan kedua.
Fitur
Kelengkapan fitur di kedua mobil tetap bijak meski varian paling murah. Kenyamanan seluruh penumpang tetap terjaga lewat AC double blower. Sarana hiburan pun masih diperhatikan dengan memberi head unit layar sentuh. Punya XL7 ukurannya sebesar 8-inci dengan fungsi koneksi Bluetooth. Terios juga punya, tapi ukurannya lebih kecil. Semua sudah tersambung dengan kamera belakang. Tapi untuk di XL7 cuma ada di tipe transmisi matik.
Fitur keselamatan dan keamanan sangat memadai. Dua airbag melindungi pengemudi dan penumpang, seatbelt di semua kursi, child safety lock, ABS + EBD, immobilizer dan alarm. Terios lebih perhatian soal keselamatan. Ada peringatan lampu dan suara jika pengemudi tidak memakai sabuk pengaman. Fitur aktif Vehicle Stability Control dan Hill Start Assist tentunya tidak dipunyai kedua mobil. Baru tersedia di varian persis di atasnya.
Performa dan Pengendaraan
Di atas kertas, performa Terios dan XL7 sama saja. Suzuki andalkan mesin K15B 1,5-liter VVT berdaya 104,7 PS dan torsi 138 Nm. Terios memakai 2NR-VE 1,5-liter dengan output 104 PS dan torsi 136 Nm. Namun di atas aspal bisa saja berbeda.
Dari pengalaman kami menguji, mesin K15B milik Ertiga punya keunggulan torsi di putaran rendah. Sedangkan mesin milik Daihatsu sebaliknya. Tenaga padat di putaran atas. Perbedaan rasio gear sangat mempengaruhi itu. Toyota-Daihatsu kebiasaan menyetel rasio cukup kasar. Suzuki pun bertolakbelakang. Settingan-nya halus untuk mengejar efisiensi bahan bakar. Oya, kedua LSUV ini dipadankan transmisi sejenis. Manual 5-percepatan dan otomatis konvensional 4-percepatan.
Rasa berkendara juga terasa perbedaannya. Diferensiasi sasis dan sistem penggerak sangat mendukung itu. Suzuki XL7 dengan sasis monokok dan penggerak roda depan (FWD), mencerminkan karakter nyaman khas Ertiga. Terios pun tak lepas dari bayang-bayang duo Avanza-Xenia. Ditopang kaki-kaki bandel, tapi harus mengorbankan bantingan nyaman. Walau telah mengalami peningkatan signifikan dibanding Terios generasi awal, tetap saja tak bisa mengungguli kenyamanan XL7.
Simpulan
Dari penjabaran di atas, tersibaklah keunggulan dan kekurangan masing-masing mobil. Memilih Suzuki XL7 Zeta punya alasan kuat. Mobil ini punya desain lebih segar, eksterior-interior sama mewahnya dengan varian termahal, fitur lengkap, lalu rasa berkendara yang nyaman. Kalau mencari kualitas berkendara tinggi, XL7 jawabannya.
Terios X Deluxe sebenarnya tak kalah menarik. Kalau Anda lebih sering berjibaku di kontur jalan bervariatif, kekuatan kaki Terios tak perlu diragukan lagi. Jiwanya SUV sejati, karena berkonstruksi FR (front-rear) dan sasis semi-monokok yang cocok menghadapi medan cukup berat. Lagipula harganya amatlah menggiurkan tanpa mengurangi fitur-fitur penting. Silakan pilih yang mana.[Mqd/Hsn/timBX]