FEB 23, 2021@16:14 WIB | 1,085 Views
Bertarung dan tetap konsisten menelurkan produk di dunia Car Audio memang menjadi tantangan yang menarik. Venom sebagai brand aftermarket telah bertarung 19 tahun, mengembangkan produk car audio. Bagaimana sepak terjang Venom yang juga meramaikan gelaran IIMS Virtual Show 2021 ini, dan dengan banyak inovasi yang dikembangkan dalam pandemik ini.
Sejak tahun 2002 bro Abay punggawa Venom, membawa Venom ke Indonesia dengan tantangan iklim modifikasi audio saat itu masih ratusan juta dengan serangan brand dari Amerika Serikat dengan kurs dolar yang tinggi. Venom masuk dengan power amplifier yang jauh dari harga rata-rata. Bro Abay mengambil kans untuk masuk market car audio, dimana demand cukup tinggi.
Inovasi produk Venom mulai dari power, monoblock, speaker dan Subwoofer. Dari tahun 2002 hingga 2021 sudah ada 400 item yang dikembangkan khusus market car audio Indonesia. "Dari sebuah usaha kecil, sekarang sudah menjadi market leader. Didukung dengan 300 dealer dan komunitas Venom Fighter Community (VFC) dengan 140 member. Inilah yang menjadi kekuatan yang benar-benar fokus menjual produk untuk kebutuhan kontes serta visi dan misi yang sama," ungkap Bro Abay.
Cara penjualan di pandemik lebih menggunakan cara digital dengan menggandeng beberapa e-commerce. Brand Venom memiliki kualitas dan servis aftersales. Keduanya didukung dengan strategi marketing yang sesuai.
"Venom didukung kualitas, aftersales dan strategi yang baik. Ketiganya kemudian dikerjasamakan dengan seluruh jaringan e-commerce. Tak hanya jualan, kami menawarkan paket car audio didukung layanan home service atau office service. Didukung dengan program cicilan ringan. Kerusakan dapat dideteksi dengan cepat," ungkap bro Irwan dengan panggilan akrab Ko-Abay.
Service aftersales selain instalasi juga garansi 2 tahun. "Jika kerusakan dalam kondisi yang ditolelir, kami akan ganti. Kami sudah memberikan solusi didepan, dengan menjaga kekhawatiran konsumen. Jangan sampai mereka membeli produk seperti kucing dalam karung. Venom Care salah satu yang bisa diakses untuk komplain customer," tambahnya.
Seiring berjalannya waktu, instalasi Car Audio semakin simple bahkan cenderung plug and play. "Tahun 2012 kami pertama kali membangun platform plug and play untuk mengurangi human error. Seperti instalasi box, ternyata membuat suara noise, akibat human error. Kalau saat itu, saya tidak memulai platform ini, maka brand lain yang akan memulai. Setelah research selama 3 tahun," cetus bro Abay mengisahkan produk yang inline dengan mobil-mobil Jepang dengan populasi 80 persen.
Tinggi minat modifikasi mobil Eropa juga menarik perhatian Venom untuk masuk ke ceruk market tersebut. Tahun ini tim kami mempersiapkan paket produk Plug and Play untuk BMW dan Mercedes. "Saya tertarik mengembangkan market car audio untuk eropa, masih dalam tahap research, terutama dengan mobil-mobil pribadi saya," tambah bro Abay.
Venom punya promo menarik dan program andalan home service. Dengan inovasi yang cukup baru, Venom menjadi brand aftermarket yang cukup baik berinovasi selama pandemik. Kunjungi booth https://www.indonesianmotorshow.com/virtual show dengan berbagai program menarik khususnya aftermarket dan car audio hingga 28 Februari 2020 ini.[Ahs/timBX]