DEC 01, 2020@21:42 WIB | 1,012 Views
Vespa GTS Super Tech 300 dilahirkan dengan mesin terbaru HPE yang punya spesifikasi cukup baik. Tenaga naik 12% dan torsi 18%. Desain mesin dengan piston baru, klep baru, menghasilkan tenaga maksimum 23,5 hp di 8250 rpm dan torsi 22 Nm di 5250 rpm. Kinerja mesin bisa dimonitor melalui aplikasi Vespa Mia berbasis Android merekam jarak, speed, RPM, konsumsi BBM, bukaan gas, akselerasi, traksi, temperatur mesin dan wheel slip.
Selain itu, pecinta Vespa tetap bisa komunikasi melalui smartphone, melalui konektivitas bluetooth interkom, menerima panggilan masuk dan mendengarkan musik melalui Spotify. Data log kinerja mesin, entertainment, dan komunikasi melalui smartphone tetap bisa terkoneksi. Pantas bila Vespa GTS 300 HPE dijuluki dengan Super Tech, karena teknologinya memang maksimum. Diluar itu, mesin 300 HPE digunakan untuk varian GTV Sei Giorni dan Racing Sixties.
Tampil dengan crest krom mempertahankan look klasiknya. Bagian horn cover digunakan list kuning, diikuti dengan per suspensi bagian depan. Sistem pengereman depan dan belakang sudah ABS. Ditambah lagi fitur ASR (Anti Slip Regulation) yang sudah ada di fitur GTS sebelumnya. Tantangan mematikan fitur ASR itu lebih menjanjikan. Hal itu kami rasakan, ketika putaran roda belakang lebih kencang, tenaga badak mesin HPE 300 ini cukup melimpah saat melintasi permukaan aspal yang tidak rata.
Namun, ketika itu menjadi kendala saat aspal licin karena hujan, Anda bisa memfungsikan fitur ASR. Karena selip yang tidak terkontrol bisa menyebabkan kecelakaan. ASR melalui ECU membaca kecepatan putaran masing-masing roda. Jika sensor mendeteksi kecepatan roda belakang melebihi dari roda depan, unit control akan mengintervensi dengan mereduksi torsi mesin. Rasanya berkendara dengan nyaman dengan GTS Super Tech 300 adalah jawaban atas Vespa Enthusiast yang makin ramai dengan tuntuan performance lebih ganas.
Hal yang tidak boleh dilupakan adalah bagaimana menjaga tekanan ban sesuai dengan fitur pabrikan. Disaat tekanan ban berkurang, ECU akan mengintervensi mesin, dengan memerintahkan throttle menyemprot BBM ke ruang bakar lebih sedikit dari umumnya. Kami merasakan sendiri bagaimana Vespa cukup baik mendukung keselamatan penumpang. Respon throttle berkurang dan kondisi itu termonitoring melalui aplikasi Vespa Mia, bahwa gas opening mencatat bukaan dikunci paling tinggi 80 persen saja, Vespa GTS Super Tech 300 berasa boyo saat digeber.
Soal konsumsi bahan bakar, Vespa GTS Super Tech terlihat cukup baik. Test kami dari Jakarta Barat ke Jonggol pun cukup lancar. Fuel gauge menunjukkan 7 bar, dan itu hanya 2 bar saja dengan estimasi jarak hingga 55 km, dengan bahan bakar Oktan 92. BBM dengan RON 92 cukup mendukung rasio kompresi mesin HPE yang besar. Bila itu terjadi (dengan BBM under RON 92) bakal terjadi knocking, yang diakibatkan bahan bakar tidak sanggup menerima kompresi sebesar itu.
Fitur canggih lainnya, adalah tilt sensor yang digunakan pada teknologi superbike. Fitur ini mampu membaca kemiringan motor dari aspal. Seberapapun kemiringannya mesin tetap berfungsi maksimal. Artinya saat cornering di tanjakan mesin tetap menyala dan bila posisi skuter sudah 0 derajat, mesin HPE 300 baru akan mati.
Konektivitas rider dengan rider lain bisa tetap dilakukan melalui interkom, yang sudah terhubung dengan dashboard Vespa GTS Super Tech 300. Skuter yang besar ini cukup ringan saat melintas di jalan raya, rebound yang cukup baik di suspensinya. Sudah tidak lagi butuh sebuah effort membuka throttle lebih dalam seperti GTS Super 300 pendahulunya. Kami merasa terentertaint dengan baik, dari throttle yang ringan, gaya berkendara, konsumsi bahan bakar yang ramah, dan tenaga badak 23,5 hp siap melibas setiap jalanan. Rasanya riding ke antar provinsi pun lebih siap dengan GTS Super Tech 300 ini.[Ahs/timBX]