JUL 23, 2020@20:54 WIB | 12,003 Views
Vespa Sprint secara teknis dan model menjadi primadona para pecinta skuter. Kali ini Delvi mewakili si Owner Kiky adalah satu ribuan pecinta vespa matic, yang tidak mendiamkan diri dini dengan tampilan standar. Mengusung gaya Street Racing, sektor mesin sudah di boreup 200cc, Throttle Body SYS dan internal mesin sudah diganti. Kemudian dikawinkan dengan ECU ARacer RC Mini serta mengganti header Remus Hexacone dan exhaust Remus RSC.
Secara DNA Vespa Sprint Kiky ini sudah siap turun di event balap, namun ternyata digunakan untuk kebutuhan daily riding. "Kalau mau ikut balap cukup dengan mensetting ringan kompresi, tanpa harus balap bongkar mesin lagi," tutur Kiky saat ditemui tim Blackxperience.com di cafe Seventeen Garage di Grand Galaxy Park, blok RSN5, No.12, Bekasi, Jabar. Mendukung modifikasi Vespa dengan gaya street racing, Kiky sudah merogoh kocek Rp130 jutaan.
Modifikasi bagian mesin ditangani langsung oleh Seventeen Garage. Bengkel pemegang rekor putaran tercepat 00.58 detik di sirkuit Sentul Karting ini memang sudah menjadi langganan untuk menggarap mesin Vespa Matic buat balap maupun harian.
“Untuk setingan silinder head 200cc, didukung dengan noken AS buatan Kustom Seventeen Garage, Piston BRT 66mm, klep in 23 mm dan ex 25 mm, variator custom Seventeen Garage, dan Roller 12 gr. Tenaga mesin yang besar juga disokong dengan kampas kopling milik Piaggio MP3 dan CVT custom racikan seventeen garage. Rasio kompresi mesin 11.8 dari standarnya 10.5 dan melebihi Vespa GTS Supertech 300 yang hanya 11.5,” tutur Kiky.
Ditanya tentang berapa tenaga yang dihasilkan Vespa Sprint 3V miliknya, Kiky mengaku sekitar 19hp. “Saat saya dyno kami dua tahun silam hasilnya 19 hp,” terang Kiky, saat masih menggunakan Piggyback Mallosi. Namun kini Kiky sedang menjalankan rencana selanjutnya, dengan mencoba ECU ARacer RC Mini 5 anjuran dari Seventeen Garage. Diluar itu, Kiky juga menunggu racikan ECU ini untuk setting balap, dan prototype menggunakan 4 klep under pengembangan Seventeen Garage.
Selain gaya street racing, penggunaan velg Maru’s w126 dan ban Mitas mc29 up memandukan ban balap dan velg yang ringan guna menopang kecepatan. Tenaga 19 hp melesat cepat, tanpa merasakan kekhawatiran akan kurangnya kenyamanan dan keselamatan. Penggunaan suspensi Ohlins dua titik, membuat suspense lebih lembut dengan rigiditas yang adjustable. Pengereman sudah upgrade ke caliper Brembo depan belakang.
Derris selaku builder Seventeen Garage, dalam memodifikasi Vespa yang diperlukan adalah engineering, kelistrikan dan teknologi. “Kebanyakan bengkel bisa untuk modifikasi standar harian. Namun untuk naik kelas, butuh kepercayaan customer lebih. Alhamdulillah kami dipercaya untuk bikin performance harian dan balap. Bahkan rekanan kami mengirimkan mesin untuk kami garap,” cetus Derris.
Sementara sektor teknologi juga terus dikembangkan. Menurutnya untuk membangun motor kencang, selain mekanikal yang sudah diukur, harus diimbangi dengan teknologi. “Zaman dulu sih, korek mesin tanpa teknologi khusus, mungkin hanya butuh daya kelistrikan besar. Namun sekarang, teknologi dengan kehadiran ARacer RC Mini 5 di Vespa untuk harian. Pertanyaan besar, bisakah untuk balap? Ini yang sedang kami teliti. Mengandalkan piggyback tidak bisa membuka limiter ECU kecuali dengan software 2.75. Nah dengan ARacer RC Mini 5 diharapkan bisa membuka potensi itu dan kemampuan mekanik untuk mensetting, untuk mendukung spek mesin yang sudah upgrade,” ujar Derris.
Antara internal part yang menggunakan bahan BRT Forged yang universal untuk dibentuk dan dibubut ulang. “Nilai seni bagi mekanik disini, mengawinkan mekanikal dengan teknologi ECU untuk balap. Setelah kami coba di Sentul Karting, melewati 10 lap, mesin mulai brebet. Kami sedang mendiskusikan dengan ultraspeed racing sebagai tenaga ahli,” tutup Derris. [Ahs/timBX]
Mesin
Aksesoris
Undercarriage