MAY 13, 2020@08:00 WIB | 1,739 Views
VW Beetle bagi kami mungkin menjadi mobil yang sudah dilupakan oleh pelaku otomotif sendiri, akibat produksinya sudah dihentikan 3 tahun silam. Namun gaya body Beetle yang cukup original dan ikonik akan selalu diingat petrolheads untuk menciptakan mobil performance yang out of the box. Brandin Greenwell membangun Beetle dengan mesin HEMI dengan kap mesin yang terbuka, layaknya sebuah hotrod.
Beberapa hal yang menjadi catatan gaya kontruksi dan sasis yang mudah dikerjakan. Dan para mekanik menyukai sebagai langkah pertama mereka belajar mekanik lebih mendalam dan biaya kepemilikan yang terjangkau, serta unit yang mudah mereka dapatkan. Bagaimana dengan kontruksi musclecar Amerika di era 60-70 an, tentu cukup berbeda. Dimana sasis dibangun dengan body tipis, mesin kotak berpendingin udara dan mesin diletakkan di belakang, seperti VW Beetle yang kita kenal.
Modifikasi Beetle terlalu rumit bila menggunakan mesin depan. Seperti yang kami bahas sebelumnya, kemungkinan mesin yang bisa digendong oleh sasis Beetle adalah mesin Porsche 911 atau mesin Subaru WRX/STI. Namun dengan mesin HEMI itu menjadi gagasan yang sangat keluar dari konsep, Beetle berubah menjadi sebuah monster darat. Mesin V8 berkapasitas 5.7 liter dipasang dengan sasis khusus yang tidak dikenal dalam kamus Beetle. Tidak lagi punya bagasi kexil dan simpanan ban cadangan.
Sayang tidak ada data lengkap spesifikasi Beetle 31 ini. Kecuali velg tapak lebar disokong dengan suspensi double wishbone custom berfinishing hijau. Sementara ban semi slick mengandalkan Mickey Thompson Street comp. Asupan oksigen disokong oleh filter udara aftermarket. Tidak lagi butuh ruang vender untuk memberi ruang velg 21 inci menggendong mesin V8 tersebut, velg belakang disetting lebih kecil satu inci, untuk distribusi beban. Baluran warna Nando Grey ala Audi menyiram rata seluruh bodi, apalagi dengan ruang kokpit yang sempit, akibat roof yang sudah dipapras tipis.
Jika sesuai spek pabrikan, mesin Chrysler HEMI 5.7 L ini punya kapasitas memuntahkan tenaga 355 hp di putaran mesin 5600 rpm, sementara torsi 525 Nm direntang putar mesin 4400 rpm. Dengan konsumsi bbm 12.1 liter per 100 km atau setara dengan 19 MPG dan emisi 287 g/km. Mesin ini tanpa induksi paksa bekerja dengan 8 silinder V, dan didistribusikan melalui penggerak roda belakang dengan transmisi 5 percepatan otomatis. Kecepatan tertinggi 250 kpj, dan akselerasi 0-100kpj hanya 6,2 detik. Tapi kami yakin tenaganya lebih buas dari spek pabrikan sedan Chrysler 300C ini. [Ahs/timBX]