AUG 23, 2022@17:00 WIB | 787 Views
Pemerintah Nigeria sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan larangan penjualan dan penggunaan sepeda motor. Pemberlakuan larangan terhadap sepeda motor ini, disinyalir merupakan upaya pemerintah Nigeria untuk menghentikan serangan teror yang semakin merebak di sana.
Menurut Menteri Kehakiman Nigeria, Abubakar Malami, sepeda motor saat ini menjadi moda transportasi utama yang digunakan oleh kelompok teroris di negara tersebut. Larangan ini diklaim akan langsung menghambat logistik kelompok teroris tersebut.
“Pelarangan penggunaan sepeda motor dan aktivitas pertambangan akan memotong pasokan logistik ke teroris. Ini akan dilakukan untuk kepentingan nasional. Kami adalah orang Nigeria karena Nigeria sebagai negara ada dan masalah apa pun yang akan diterjemahkan menjadi ancaman terhadap keamanan nasional atau keberadaan perusahaan negara memerlukan pengorbanan tertentu, ” ujar Abubakar Malami.
Dikabarkan, anggota kelompok teroris yang dikenal sebagai "bandit" menggunakan sepeda motor untuk melakukan kegiatan mereka, seperti pembunuhan dan penculikan.
Minggu lalu, Gubernur Bello Mattawale dari Negara Bagian Zamfara mengumumkan jam malam untuk sepeda motor di kota Gusau. Bello Mattawale juga mengarahkan personel keamanan untuk menembak di tempat siapa pun yang tertangkap mengendarai sepeda motor antara jam 8 malam hingga jam 6 pagi.
Walaupun masih dalam pertimbangan, larangan penjualan serta penggunaan sepeda motor ini tentu akan berdampak besar, terutama bagi sebagian besar penduduknya yang bergantung pada kendaraan roda dua sebagai moda transportasi untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
Seperti yang diketahui, Nigeria saat ini adalah negara terpadat keenam di dunia, dengan angka penjualan sepeda motor tahunan mencapai lebih dari 500.000 unit. [fdlh/dera/timBX] berbagai sumber.