SEP 25, 2019@15:00 WIB | 972 Views
Wuling Motors meresmikan ekspor perdana produk SUV kesejumlah negara di Asia Tenggara dan Oseania. Mengambil tema Bersama Indonesia untuk Dunia, Wuling Motors yang berdiri tahun 2017 di lahan seluas 60 hektar, dalam operasional 20 bulan, Wuling Motors mampu menjual 30 ribu mobil ke kastomer Indonesia, menciptakan 100 network, membangun wuling finance dan sederet prestasi lainnya.
Wuling Motors menempatkan diri sebagai pemain penting di otomotif internasional. Buktinya telah bekerjasama dengan General Motor, membangun komoditas ekspor untuk negara seperti Thailand, Brunei dan Fuji. Jenis mobil Chevy Captiva ini juga diminati di negara Amerika Latin.
"Ini menjadi sejarah dan kebanggaan bagi kami untuk mengukuhkan komitmen jangka panjang Wuling di Tanah Air dengan menjadikan fasilitas produksi di Cikarang sebagai pilar otomotif dunia. Dengan kegiatan ekspor ini, turut membuktikan bahwa produksi anak bangsa Indonesia mampu bersaing di tingkat mancanegara, " jelas Xu Feiyun, President Wuling Motor.
Dengan mengaplikasikan Global Manufacturing System (GMS), Wuling memastikan bahwa pabriknya berkompeten mencapai efisiensi proses produksi dan menghasilkan produk berkualitas tinggi yang dapat bersaing di tingkat Internasional. Pabrik Wuling yang besar telah terintegrasi dengan suplier park.
Secara fasilitas terdiri dari Press Shop, sebuah area untuk memproduksi komponen rangka dan bodi melalui proses stamping yang canggih. Body shop dirancang menyatukan seluruh komponen rangka dan bodi dengan proses welding yang akurat. Begitu juga dengan area painting shop untuk pengecatan seluruh bodi untuk memenuhi syarat dengan teknologi cat terdepan. Terakhir, General Assembly yang dirancang untuk merakit seluruh komponen mobil yang mampu mendeteksi kualitas produk.
Beberapa teknologi robotik berkapasitas rata-rata 8 strokes perminute membantu sektor Press Shop. Sektor body shop digunakan untuk proses welding untuk pengukuran 3 dimensi melalui coordinate measuring machine (CMM). Begitu juga dengan proses painting yang mengaplikasikan proses 3C1B (3 coat 1 bake). Kemudian proses perakitan diakhiri dengan General Assembly dan Vehicle Quality Test (Static dan Dynamoc Test), guna memastikan setiap komponen terpasang berfungsi dan produk memenuhi standar kualitas.
"Dengan pabrikasi yang berstandar internasional, Wuling Motor mempersiapkan shiping sejak bulan Mei dan jumlahnya dipersiapkan mencapai 2600 unit, dengan brand yang digunakan Chevrolet Captiva dan model yang digunakan adalah Wuling Almaz. Kedepan akan mempersiapkan ekspor Confero dan Cortez untuk pasar dunia," lanjut Xu Feiyun president Wuling Motors.
General Motor Indonesia dan PT. SGMW meski dua-duanya dimiliki General Motor Global, SGMW tidak akan menjual model Chevrolet Captiva di Indonesia. Termasuk bila ingin ekspor ke Amerika Latin, dibutuhkan investasi khusus untuk memberikan titik differensiasi sesuai karakter negara tujuan ekspor.
Investasi untuk membuat Almaz membutuhkan dana sebesar Rp6,1 triliun, termasuk didalamnya R&D dan karakteristik produk. PT. SGMW lebih fokus untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, disisi lain sebagai value chain dalam memenuhi kebutuhan market dunia. Dengan suplay chain, cost produksi menjadi rendah, itu menjadi bekal untuk beradu penjualan di masing-masing segmen passenger car.
Ketika di konfirmasi berapa persen kandungan lokal dari mobil produksi Wuling Motors, Cindy Cai selaku Vice President Wuling Motors menyampaikan, "Confero 55%, Cortez 47% dan Almaz 43,5% kandungan lokalnya. Ada ratusan perusahaan penyokong untuk memenuhi komponen lokal dengan tetap mempertahankan kualitas internasional dan menyerap 900 tenaga kerja lokal. Kedepan Wuling Motors akan mempertimbangkan nama merk agar memenuhi respek masyarakat," tutup Cindy seraya menegaskan Wuling bakal menggunakan nama lokal hero Indonesia.[Ahs/timBX]