DEC 24, 2020@16:42 WIB | 1,843 Views
Power to change, melihat modifikasi di seluruh sektor, hampir menghilangkan identitasnya sebagai Yamaha R1 60th Anniversary. Melihat desain pertama kali mirip notch tajam milik H2 namun, kami tertipu ternyata itulah sosok Yamaha R1 Anniversary yang berubah menjadi full carbon menggunakan bodykit Carbon2Race (C2R).
Bukan tanpa maksud, modifikasi R1 Anniversary berjubah C2R membuahkan desain yang mewah. Secara teknis bobot terkurasi dari 199kg menjadi 170 kg. Tenaga bertambah 205 HP sementara berat motor semakin ringan. Goals yang ingin dicapai selain model body yang lebih racing, tenaga bertambah seiring berat motor 15%. Yamaha R1 Anniversary 60th tampil lebih racing berkat body C2R buatan Slovenia.
Secara genetika mesin 4 silinder crossplane berkubikasi 998cc Yamaha R1 merupakan duplikasi mesin M1 yang digunakan sebagai tunggangan tim Factory Yamaha turun di kelas utama MotoGP. Dengan tenaga 197 hp diputaran mesin @13.500 rpm dan torsi maksimum 112.4 Nm di putaran 11.500 rpm, dan paling penting Yamaha menyematkan elektrikal yang lumayan full spek track.
Tenaga yang begitu besar dihasilkan dari bahan titanium pada stang seher, yang diklaim yamaha sebagai model pertama yang diproduksi masal. Sementara teknologi Inertial Measurement Unit (IMU) menjadikan Yamaha paling terdepan di sektor teknologi supebike dan yang pertama meramaikan teknologi mesin digital dalam sebuah dashboard.
IMU dilengkapi sensor G-Sensor saat mengukur akselerasi dari arah depan, belakang, atas bawah, kanan dan kiri dengan kecepatan rata 125 perdetik. Sinyal yang dikirim ke IMU membuat rider menemukan posisi berkendara yang tepat, dan dikomunikasikan ke ECU agar motor lebih mudah dikendarai. Sebut saja, fitur traction control, slide control, ABS, lauch control, mode riding, quick shifter,adalah jawaban Yamaha merajai teknologi superbike yang serba komplit.
Asupan oksigen ke ruang bakar dipermudah dengan pemakaian air filter BMC yang sudah standar MotoGP. Sementara sektor exhaust menggunakan Arrow Titanium Pro Race Competition, menghasilkan tenaga sekitar 5 hp on engine. Tenaga 205 hp bisa dipastikan maksimum, ketika berat kosong motor terkurasi 29 kg, karena bodykit C2R asal Slovenia, dan penggunaan velg OZ Racing memangkas berat pabrikan hingga 15 persen.
Jojo dari Ecclesia tak menghentikan modifikasi hanya disitu. Semua sektor tidak ada yang tidak dimodifikasi. Handle brake dan kopling diupgrade menggunakan Galles Speed. Sektor aerodinamika dilengkapi dengan downforce Puig, dan windshield Hotbodies.
"Mulai dari spakbor depan, body fairing, tangki, body belakang, hugger, main frame, tank cover, dashboard hingga cover swing arm. Sementara cover mesin menggunakan GB Racing, dari handgrip, balancer dan level guard menggunakan brand Lightech. Sektor jok diganti dengan single seat 3M yang punya gel anti panas," tutur Jojo. "Agar kualitas karbon terlindungi, semua body dilapisi decal full clear protection," tambahnya.
Sementara sektor kaki-kaki, selain menggunakan ban soft compound Diablo Super Corsa 2 dan velg OZ Racing. Pilihan suspensi belakang dipercayakan pada Ohlins TTX. Sementara pengereman depan dimodifikasi menggunakan air scoop guna mendinginkan kaliper saat hard braking.
Posisi riding yang nyaman menjadi dambaan setiap rider superbike. Untuk tangki dengan cover carbon kurang nyaman dan akhirnya menutuskan penambahan straus carbon guna menahan perut rider lebih mundur untuk posisi riding yang menjadi dambaan. Teknik up and down gear, secara ringan dipercayakan instalasi translogic Auto Blipper. Total modifikasi mencapai Rp250 juta, untuk sebuah Yamaha R1 60th Anniversary yang cukup jarang di Indonesia ini.
"Performa setelah dimodifikasi, karakter mesin crossplane yang tidak mudah dibawa pelan. Mintanya motor dibetot terus, tapi saat cornering cukup lincah karena suspensi, velg dan ban yang mendukung. Untuk mencapai kecepatan 200 kpj cukup mudah, dengan engine turunan dari mesin MotoGP ini," tutup Jojo dari Ecclesia Auto Garage. [Ahs/timBX]
Spesifikasi Modifikasi :
CARBON2RACE
Carbon work