FEB 22, 2022@07:30 WIB | 929 Views
Yamaha adalah satu-satunya tim yang berpartisipasi dalam semua 43 musim Reli Dakar, dengan Cyril Neveu memberikan kemenangan pertama kepada pabrikan berlogo garpu tala di Paris-Dakar 1979, dengan Yamaha XT 500. Pembalap asal Prancis ini memberikan kemenangan lain setahun kemudian untuk Tim Biru dan kemenangan-kemenangan lainnya pada tahun 1982, 1986 dan 1987. Yamaha hanya kembali ke podium pada tahun 1991 dengan Stephane Peterhansel dan Edi Orioli. Orioli mempersembahkan enam kemenangan lagi bersama Yamaha YZE 750T dan YZE 850T.
Sayangnya, kampanye Peterhansel tahun 1998 adalah kemenangan terakhir Yamaha di Dakar, dengan KTM muncul sebagai penguasa baru reli Dakar dan Kejuaraan Dunia FIM Cross-Country Rally. Terlepas dari perjuangan melawan mesin Austria, Yamaha tampil cukup trengginas di Reli Dakar 2022, dengan pembalap pabrikan, Adrien Van Beveren, yang tampil cukup solid. Van Beveren memimpin klasemen keseluruhan dengan hanya dua kaki tersisa, tetapi masalah navigasi di babak kedua dari belakang membuat pembalap Gas Gas Rider, Sam Sunderland menjadi pemuncak klasemen.
Menurut Presiden Yamaha Eropa Eric De Seyness, keputusan untuk keluar dari dua kompetisi reli paling mapan itu karena pasar yang terus berubah.
“Sementara Reli Dakar telah berhasil tetap dekat dengan akarnya saat meninggalkan tanah air spiritualnya di Afrika, dunia di sekitarnya telah banyak berubah. Pelanggan off-road kami memiliki harapan yang berbeda dan mencari produk yang berbeda, dan kami perlu memenuhinya jika kami ingin tetap terhubung. Untuk alasan ini, kami telah memutuskan untuk mengakhiri sejarah panjang kami di atas roda dua di Reli Dakar dan di Kejuaraan Dunia", jelas De Seyness. [fdlh/era/timBX] berbagai sumber.