JUL 05, 2018@13:00 WIB | 6,276 Views
Secara global, BMW Seri 5 (G30) tersedia dengan berbagai jenis mesin dengan perpindahan mulai dari 2,0 hingga 4,4 liter dan dengan jumlah silinder bervariasi antara 4, 6, dan 8. Dari semua mesin yang tersedia, PT BMW Indonesia memilih hanya satu jenis mesin di Tanah Air, yakni 2,0 liter 4 silinder segaris untuk menggerakkan 530i terbaru.
Namun demikian, potensi mesin yang terbilang kompak ini tidak bisa diremehkan. Dengan output 252 hp dan torsi 350 Nm, membuat tenaga dan torsi 530i ini jauh lebih besar ketimbang 535i E39 yang didukung mesin V8 sekalipun. Di jalanan, waktu sprint 0-100 km/jam cuma 6,2 detik hanya sepersepuluh detik lebih lambat dari waktu yang dibutuhkan mesin 3.0-liter twin turbocharged 535i F10 sebelumnya untuk melakukan hal yang sama.
Kehadirannya di Indonesia memang terbilang lebih lambat dibanding negara-negara Asia Tenggara lain. Sebab, 530i (G30) sekarang dirakit secara lokal di Sunter dan menjadi kendaraan yang efisien terhadap energi, 530i Luxury Line yang kami uji ini dijual seharga Rp 1,2 milyar saja.
Kalau dari sisi fitur, meski sudah CKD di Sunter, 530i tetap mempertahankan fitur-fitur canggih seperti rear entertainment sytem, lane departure warning, collision warning, parking assistant, and display key, active cruise control. Kekurangan sedikit hanya tidak adanya sistem kamera 360 derajat. Tetapi, kamera mundur dan sensor parkir sudah tersedia.
Kami sudah memiliki kesan pertama yang positif dari Seri 5 G30 sebelumnya dari Autoreview 520i yang lalu, jadi kami tentu punya ekspektasi lebih saat menguji sedan ini dalam format 530i. Yang pasti, pengurangan dua silinder dari Seri 530i (F10) sebelumnya belum sepenuhnya merampas kemampuan dari performa 530i (G30) sekarang di dunia nyata.
Torsi mid-range yang kuat, ditambah dengan tuning yang luar biasa dari transmisi ZF 8-speed automatic memastikan 530i berakselerasi keras dan cepat, dan tanpa ada gejala lag dari mesin turbonya. Memindahkan mode pengendaraan dari Comfort ke Sport Plus jadi terasa mengasyikan.
Sasisnya sendiri adalah sebuah karya seni dari BMW; melesat di tiap tikungan, suspensi menopang gerakan bodi mobil dengan luar biasa, mendistribusikan bobot dengan seimbang dan mereduksi body roll dengan sangat efektif. Dibandingkan dengan Seri 5 (F10) sebelumnya, yang juga dianggap sebagai tolok ukur dinamisasi terbaik di kelasnya, G30 entah bagaimana berhasil secara signifikan lebih tajam di tikungan dan lebih gesit secara keseluruhan. Memang, meski tidak adanya fitur active steer sepertinya tidak mempengaruhi fleksibilitas kaki-kaki G30.
Meskipun dijejali dengan berbagai teknologi, sasis memberikan perasaan analog yang menyenangkan dengan memberikan feedback pada kemudi dan throttle di tikungan. Tak ragu lagi, ini handling Seri BMW 5 terbaik sejak E39, dan itu bukan pujian kecil.
Model BMW dari era Chris Bangle tidak hanya terkenal untuk styling mereka tetapi juga untuk kualitas berkendara yang rapuh ketika para insinyur berjuang untuk membuat sasis yang bisa menyesuaikan kinerja suspensi untuk benar-benar cocok dengan ban RFT yang lebih kaku. Model-model terbaru terkini datang lebih bagus dari itu, hingga ke titik di mana Bimmers sekerang melebihi sedan Mercedes soal kenyamanan.
530i, yang lebih berat ketimbang 520i, suspensinya tetap terasa sangat nyaman. Tambalan aspal sesekali memberikan sedikit goncangan ke dalam kabin, tetapi amplitudo dan intensitas gangguan ini tidak pernah terasa benar-benar mengganggu. Apalagi road noise, di sisi lain, benar-benar dijaga BMW agar tidak bisa menyelinap masuk ke dalam kabin.
Untuk sebuah angka performa yang ditawarkan, dan mempertimbangkan kalau dia bermesin bensin, 530i terbilang sangat efisien bahan bakar. Lebih dari 600 km penggunaan yang meliputi perkotaan dan jalan raya ditambah pelesir ke Ciletuh, Jawa Barat, trip komputer mobil uji kami menayangkan angka efisiensi rata-rata sebesar 10,1 liter/100 km.
Kami tahu kalau pemilik 530i ini adalah orang kaya yang mungkin tidak memperdulikan biaya pengisian bahan bakar, namun setidaknya mereka akan menghargai jarak ekstra yang bisa tempuh sebelum harus mengisi bensin lagi di SPBU.
Kenikmatan berkendara merupakan komponen integral dari DNA Seri 5; setiap generasi dari Seri 5 membawa beban untuk menjadi pembawa obor dari dinamisasi model ini, dan sepertinya tidak ada yang kurang dari G30 ini.
Mungkin dari segi penampilan tidak terlihat begitu revolusioner, tetapi Seri 5 G30 adalah mobil yang ditingkatkan secara besar-besaran dari pendahulunya di semua lini depan – dan styling yang lebih baik, lebih lincah dan menggugah selera, lebih efisien akan bahan bakar, material kabin yang sangat superior, dan dikemas dengan lebih banyak teknologi.
Di tengah pesaing-pesaing yang begitu kuat, segmen premium menengah adalah segmen yang kompetitif seperti biasa, dengan setiap mobil akan membuat kasus yang kuat untuk dirinya sendiri. Jadi kalau Anda menginginkan mobil terbaik untuk dikendarai di segmen ini, tidak perlu lihat-lihat lagi, karena inilah mobilnya. [bil/timBX]
Spesifikasi New BMW 530i
Dimensi 4.936 mm x 2.126 mm x 1.466 mm
Sumbu roda 2.975 mm
Mesin 4 Silinder segaris turbocharge
Kapasitas 1.998 cc
Tenaga 252 hp @ 5,200 – 6,500 rpm
Torsi 350 Nm @ 1,450 – 4,800 rpm
Transmisi 8 speed automatic
Suspensi Double-wishbone & Integral 5-link (depan & belakang)
Top Speed 250 km/jam
Harga Rp 1.281 milyar