JUL 04, 2019@12:00 WIB | 24,051 Views
BMW C400X skuter matic low segment yang pertama kali debut dunia pada EICMA 2017. Sebagai skuter matic ini mengusung gaya adventure cukup kental, terlihat dengan penggunaan double fender, yang menjadi genetika dari sosok GS yang cukup dikenal di kalangan pecinta adventure. Diperkuat gaya desain lampu Y shape seperti gaya lampu depan F850GS yang telah menggunakan teknologi LED. Namun BMW motorrad menempatkan skuter matik C400X di kelas urban mobility, yang cukup cocok bagi masyarakat perkotaan.
Genetika moge juga diterapkan pada sistem pengereman yang menggunakan double disk, dengan kaliper Bybre yang telah dilengkapi Anti-lock Braking System (ABS). Didukung dengan velg casting form dan ban berdiameter 15 inci dan ban belakang berukuran 14 inci. Itu menandakan BMW Motorrad tidak terlalu pusing mengadopsi proporsi adventure, diameter ban depan lebih besar dari ban belakang.
BMW C400X mengandalkan desain futuristik, seperti skuter maxi dari pabrikan lain, namun tetap ringan dalam akselerasi perkotaan dengan traffic jam yang cukup padat seperti kota Jakarta. Apalagi bagian seat yang didesain ergonomis, cukup enak saat riding dan nyaman dalam berbagai kondisi medan.
Performa mesin dengan 33,5 hp dihasilkan dari mesin berkubikasi 350c, dengan system pendingin yang bekerja secara otomatis ketika panas mesin mencapai 90 derajat Fahrenheit. Akselerasi meski dengan bobot 204 kg, terasa cukup lincah di perkotaan, meski dalam keadaan padat yang menyulitkan kami.
Sesekali kami mencoba akeselerasi penuh hingga 80km/jam, itu cukup mudah dan BlackPals tidak perlu takut untuk akurasi remnya. Pasalnya sudah dilengkapi dengan fitur ABS dengan dual disc di bagian depan dan single disc di bagian belakang. Dan tidak perlu khawatir, konsumsi BBM-nya cukup irit 3,5 litre untuk 100 km.
Saat macet sebenarnya yang kita butuhkan adalah heater pada grip dan jok. Meski dalam beberapa versi yang pernah kami coba telah ada fitur tersebut. Namun unit review yang kami coba sekarang ini tidak menggunakan dua fitur tersebut, entah alasan apa BMW Motorrad Indonesia menghilangkan dua fitur tersebut.
Kembali ke fitur connectivity yang cukup menarik. Sebuah layar display TFT 6.5 inci dan Multi Controller dibagian kiri handlebar sebagai standar. Dengan memutar multi controller tersebut BlackPals bisa melihat menu-menu di dalam layar seperti my vehicle,(on Board computer, trip computer, service due, cc message,), urban, navigation, media, telephone dan setting, salah satunya intercom, untuk komunikasi dengan pengendara lain.
Sebagai pendukung konektivitas dengan smartphone didukung sistem BMW Motorrad Connected, aplikasinya bisa didownload secara gratis baik di App Store untuk iOS, maupun Google Play untuk Android. Saat kami coba menghubungkan dengan smartphone kami, kemampuan konektivitasnya terbatas di beberapa fitur saja, seperti mileage, riding time, current.
Selain itu untuk navigasi Anda harus mendownload peta Asia pada smartphone Anda, untuk memastikan wilayah Indonesia bagian mana yang Anda perlukan. Tentukan tujuan Anda melalui smartphone, dan layar navigasi akan bekerja memberikan petunjuk arah, meski itu bukan dalam bentuk gambar peta, melainkan navigasi untuk terus lurus atau belok di beberapa meter kemudian.
Minimal teknologi navigasi dari BMW Motorrad telah memudahkan Anda sebelum skuter matic lain memulai teknologi ini. Teknologi ini sangat membantu bila BlackPals benar-benar buta pada suatu daerah, Anda tidak perlu menggenggam smartphone sampil berkendara. Saat smartphone Anda kehabisan baterai Anda memerlukan sebuah adapter untuk dapat mengisi melalui tool box disebelah kanan.
Untuk membuka jok, cukup menekan satu kali tombol, dan jok akan membuka dengan bantuan tangan, didukung dengan pegas telescopic. Jok membuka sendiri dengan pergerakan cukup halus. Begitu juga dengan pengisian bensin, yang berada didepan antara handling dan jok. Dengan penyematan telescopic, itu artinya BlackPals tak perlu bingung memasukkan muatan dibawah jok. Kapasitasnya mencapai 30 liter, telah dilengkapi fitur flexcase, sehingga memaksimalkan penyimpanan helm full face dan sebuah helm half face.
Kekurangannya selain desain yang futuristic, kami agak canggung melihat stop lamp yang cukup kecil, dibandingkan dengan tampilan buritan yang besar. Selain itu windshield depan yang dipasang secara permanen, tidak ada pengaturan digital atau manual untuk meletakkan posisinya sesuai keinginan kami. Karena bukan tidak mungkin, membawa BMW C400X keluar kota, dengan tekanan angin yang kencang, windshield bertugas mengalirkan angin, agar tidak terjadi turbulensi.
BMW C400X hadir dalam 3 pilihan warna, Zenith Blue Metalic, Alpine White dan Black Strom Metallic, diluncurkan secara resmi dengan harga Rp259 juta (off the road). Bila BlackPals siap meminangnya datangi Flagship BMW Motorrad di jalan TB Simatupang, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. [Ahs/timBX]