APR 12, 2018@15:00 WIB | 8,231 Views
Motor tampan ini adalah model GS pertama dengan kapasitas mesin kurang dari 500 cc. Mungkin adil untuk mengatakan bahwa eksistensi GS telah mendefinisikan nama BMW Motorrad lebih dari yang lain di era modern ini. Setelah membuat berbagai model motor besar secara eksklusif, BMW perlahan memperluas jangkauan ke segmen bawah, dengan versi terbaru dari klan GS, yakni G310 GS.
Inti dari BMW G310 GS yang baru adalah mesin silinder tunggal berpendingin air 313 cc yang sama basisnya dengan G310 R dengan empat katup dan dua camshaft overhead bersama dengan injeksi bahan bakar elektronik.
Saat diberikan kesempatan oleh BMW Motorrad Indonesia untuk menguji singkat BMW G310 GS saat peluncuran perdananya di Serpong, Tangerang, beberapa waktu lalu, sepintas, G310 GS memiliki banyak kesamaan dengan saudara besarnya. Panel samping, siluet tangki dan berbagi kemiripan dengan R1200 GS yang ikonik, hanya diperkecil. Menduduki joknya yang rendah, menunjukkan posturnya yang cukup rendah memungkinkan seseorang yang setinggi 170 cm untuk menapakkan kakinya ke ke tanah dengan mudah.
Model baru ini sudah tentu memiliki nuansa back-to-basics untuk sebuah GS. Tidak ada colokan aksesori (tersedia sebagai opsi), tidak ada standar tengah, tidak ada hand grip pada stang yang bisa dihangatkan, tidak ada kontrol tangan untuk panel instrumen, tidak ada mode pengendaraan atau suspensi yang dapat disesuaikan secara elektronik.
Sebuah kluster instrumen LCD yang sederhana dan stang baja berukuran 7/8 inci menyampaikan pada Anda kalau dia adalah budget GS. Menyalakan mesin motor juga tidak begitu greget ketimbang model GS yang lebih mahal. Tetapi Anda harus mengingat inti dari harga motor ini, dan mengingat manfaat yang Anda dapatkan dengan model GS yang lebih ringan dan lebih mudah diajak bermanuver.
Berpelesir di dalam kota dengan G310 GS terasa mudah. Ia melesat dari antrian lampu merah dengan cepat, menyalip dengan lihai, dan menyelinap di tengah kemacetan lalu lintas dengan mudah. Baby GS ini juga berakselerasi dengan sangat baik. Ini suka Anda membejeknya hingga putaran tinggi dan terasa lebih kuat dari motor 250 cc kebanyakan.
Redline memang berada pada 10.000 rpm dan tampaknya memiliki ritme terbaiknya tepat di sekitar 9.500 rpm yang mengingatkan saya pada sebuah motor dua-tak. Yang jelas dia bisa memberikan perlawanan dengan motor besar 650 cc sekalipun untuk akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam. Dengan tuas kopling mungil dan tarikan di bar, Anda bisa mengangkat roda depan dari tanah di gigi satu (atau bahkan di gigi kedua) dengan kecepatan tertingginya adalah 145 km/jam.
Di tikungan, rasanya seperti Anda mengendarai sebuah motor sport, dimana tidak mengherankan mengingat motor ini dibangun di atas basis roadster G310 R. Padahal di pagi sebelumnya, kami harus melalui hujan yang harus dihadapi, sehingga membatasi kemampuan kami untuk memacu motor di aspal yang basah. Tetapi pada siang hari, hujan telah reda dan kami segera menggoreskan jari-jari kaki yang bersandar pada footstep dalam tikungan.
Anda dapat menggerakkan motor di kondisi seperti ini, berpindah jalur atau mengambilnya secara bergantian dengan mudah – semakin tajam tikungannya, semakin baik untuk motor penjelajah ini. Daya pengereman juga mengesankan dari rem depan yang dipasang radial. Cukup menggunakan satu jari untuk menarik tuas dan berhenti dengan bantuan ABS, meskipun tidak banyak ada input buat pengereman yang halus.
Getaran pada motor tidak buruk di jalan raya seperti yang Anda bayangkan, tetapi kita tidak bisa mengelak bahwa ini adalah motor silinder tunggal yang kecil. Selama berakselerasi dan melaju secara stop-n-go di jalanan Ibukota, di mana arus lalu lintas biasanya 80 km/jam, Beemer ini tidak memiliki masalah berada kemacetan lalu lintas atau keluar ke jalur cepat.
Namun mempertahankan kecepatan 100 km/jam untuk durasi yang lama memang melelahkan. G310 GS terasa jauh lebih baik setelah melambat ke kecepatan 70-an di mana RPM dan getaran ikut turun. Joknya juga nyaman untuk riding seharian, meskipun tidak banyak ruang untuk bergerak di area tempat duduk yang sempit.
BMW dengan cepat mengatakan bahwa para bikers harus mengikuti jalur yang dilalui F850 GS atau R1200 GS untuk penggunaan off-road yang serius. Meskipun G310 GS lebih ringan dan memiliki tinggi jok lebih rendah daripada model tersebut, namun G310 GS tidak memiliki banyak jarak main pada travel suspensinya, velg jari-jari, atau komponen pelindung yang Anda inginkan untuk medan yang lebih teknis. Apa yang Anda dapatkan adalah pelat skid ringan, footstep bergerigi dengan sisipan karet yang dapat dilepas, dan ban dual sport 80/20 bikinan Metzler Tourance.
Tapi mengendarai G310 GS di jalan tanah yang mulus sangat menyenangkan. Dengan jarak sumbu roda yang pendek dan bobot yang lebih ringan, mudah untuk mengontrol trek tanah basah yang kami lalui. Ini sangat mudah dilakukan dan tidak mudah membuat ban belakang sliding kehilangan traksi. Distribusi berat di depan dan dimensi tangki pendek membuatnya lebih mudah untuk merasakan apa yang dilakukan ban depan. Dan ketika dia mulai tergelincir, dia bisa kembali normal dengan sendirinya dengan baik.
Saat duduk dengan kondisi trek yang masih kotor, masih menyenangkan di atas 310 GS, namun berdiri punya cerita yang berbeda lagi. Posisi berdiri cukup canggung, karena ketinggian handel bar yang rendah dan jaraknya jadi dekat antara lutut dan bar. Handel bar-nya sepertinya harus dimajukan ke depan dan lebih tinggi untuk rider yang lebih tinggi, untuk mendapatkan posisi berdiri yang lebih alami.
Berkendara dengan ABS off-road tidak menjadi masalah karena sistem bekerja dengan baik dalam kondisi traksi yang minim. Pada tanah berpasir atau kerikil, masih sangat menyenangkan apalagi kita memiliki opsi untuk mematikannya. Beralih ABS ON atau OFF, tanpa harus menepi, jadi nilai plus di sini.
Pada akhirnya, BMW Motorrad telah menciptakan motor adventure yang sederhana, terjangkau, dan menyenangkan yang mudah dikendarai dan mudah dimiliki. Dia mampu mewujudkan beberapa petualangan menarik bagi mereka yang ingin mencelupkan kaki mereka dalam gaya hidup motor petualangan. Dan dia juga masih menarik bagi rider petualangan berpengalaman yang menginginkan GS yang lebih mudah digunakan dan lebih mudah ditaklukkan. [bil/timBX]
Spesification BMW G310 GS
Engine Type: 1-cylinder, 4 stroke, DOHC
Displacement: 313cc
Max. Power Output: 34 HP @ 9.500 RPM
Max. Torque: 28 Nm @ 7.500 RPM
Transmission Type: 6 speed constant mesh
Suspension (front): Upside-down 41mm forks, 180 mm Travel
Suspension (rear): Direct-mount monoshock, 180 mm Travel, preload adjustable
Wheelbase: 1,420 mm
Tires (front): 110/80-19 inci
Tires (rear): 150/70-17 inci
Price: Rp 125,000,000,-