DEC 21, 2017@12:05 WIB | 3,454 Views
Dengar ungkapan kata "naked", dan belakangan ini beberapa model motor gede (moge) muncul dalam pikiran. Paling utama oleh salah satu yang memulai segmen tersebut, di awal 90-an, adalah motor yang dirancang oleh Miguel Galuzzi, yang beberapa orang menggambarkan sebagai superbike tanpa fairing. Dan Ducati pun tersenyum dengan anggapan orang saat itu: "Ini motor belum jadi, kan? Dia seperti monster!" Dan begitulah, Monster lahir. Dimulai dengan M900 di tahun 1993, motor entry level Ducati yang telah melewati banyak iterasi selama dua setengah dekade, dengan model mulai dari 620 sampai 1200 terbaru.
Melalui setiap generasi moge naked, Ducati telah menyimpan setidaknya dua ukuran dalam jejerannya. Dengan 821 sebagai Monster kelas menengah saat ini, dan 1200 S dan 1200 R yang memimpin sebagai kelas berat, sementara 797 menjadi langkah baru sebagai Monster entry level yang dipuja, dinamai "Il Monsterino." Terbungkus dalam sasis trellis baru, mesin 797 berkapasitas 803 cc memang dipinjam langsung dari keluarga Scrambler, yang dipasangkan dengan tangki bensin milik Monster 1200.
Hal utama yang perlu diketahui tentang Monster berkapasitas kecil ini adalah dia diciptakan dengan filosofi back-to-basics - ini adalah moge yang dirancang sebagai kunci untuk masuk ke dalam keluarga Ducati, terutama bagi rider baru. Menjadi Ducati, ini adalah produk premium yang datang dengan harga yang premium pula – dilepas mulai Rp 333 juta hingga Rp 343 juta (berikut knalpot Termignoni yang Anda lihat dalam foto-foto ini).
Rute riding kami dengan baby Monster ini adalah Gunung Pancar yang cantik, dengan rute mendaki yang menyediakan banyak tikungan untuk waktu duduk yang memadai. Awan tebal dan hujan lebat saat itu bukan cuaca ideal untuk mengendarai moge naked ini, namun memberi kami kesempatan untuk menguji handling 797 di lintasan yang basah.
797 sangat menyenangkan karena kesederhanaan dan kemudahan penggunaannya; tidak ada riding mode atau pengaturan kontrol traksi yang harus dipilih - Anda cukup memutar kunci kontaknya, nyalakan dan pergi, dan di situlah letak daya tariknya.
Dengan mengayunkan kaki di atas 797, terungkap tinggi joknya 805 mm. Saya menganggap diri saya sebagai rider yang tertantang secara vertikal, tapi saya mendapati bahwa ketinggian jok ini benar-benar dapat diatur. Rider lokal yang lebih pendek bakal lega mengetahui bahwa ada rendah opsional yang memangkas ketinggian jok sebanyak 20 mm, sementara rider yang lebih tinggi bisa memilih kursi Comfort, memberikan tambahan jumlah yang sama elevasi jok dan peningkatan kenyamanan.
Monster terasa ringan dan kompak, dan membawa bobot 193 kg, cukup seimbang agar stabil meski pada kecepatan rendah. Jangkauan tangan ke stang dekat dan nyaman, sementara pijakan kaki sedikit lebih rendah dan lebih jauh ke depan daripada pada kakaknya 1200. Ducati mengklaim 797 yang baru sangat menyenangkan, dan mengingat saya tidak memikirkan motor ini saat mengendarainya, saya bisa memastikan klaim itu. Baby Ducati ini mudah dikendalikan dan mudah ditangani.
Putar tuas gasnya, dan detuman suara mesin berpendingin udara V-twin menggeram saat torsi 797 begitu ramah dicapai oleh rider pemula. Respon throttle instan, memberikan keluaran tenaga linier yang mulus - Monster entry level ini masih memberi daya yang cukup untuk menavigasi lalu lintas, melewati mobil yang lebih lambat di jalan berkelok-kelok dengan cukup cepat untuk menghindari kehilangan momen. Menarik untuk dicatat bahwa, meski memiliki kapasitas yang lebih besar, output 73 hp diklaim 5 hp lebih sedikit dari pada pendahulunya 696. Dikorbankan demi regulasi Euro 4 baru. Yah..
Riding melalui jalan perkotaan, suspensi 797 menyerap lebih banyak perubahan tekstur permukaan jalan daripada yang saya duga. Bergulir di atas gundukan pada kecepatan tinggi, dan jalan tengah kota yang berlubang memang bisa, tapi suspensi sedikit masih terasa keras. Kinerja suspensi depan upside-down KYB cukup baik, dan shock belakang Sachs bisa disesuaikan dengan preload dan rebound damping. Motor kami disetting di kisaran pertengahan, dan terasa cukup kuat untuk menopang rider dengan berat sekitar 80 kg. Saya tidak meluangkan waktu untuk bermain dengan setting, tapi saya menduga masih ada ruang untuk penyesuaian agar motor tidak begitu abrasif di atas gundukan jalanan.
Suspensi yang kaku itu tentunya membantu motor terasa mantap di belokang. Miring ke kiri dan kanan tanpa perlu susah payah, tidak perlu intervensi berlebih dari saya, sebagian berkat wheelbase 1.435 mm (Monster terpendek saat ini) yang membuktikan bahwa motor tersebut dapat ‘ditekuk’ melalui serangkaian tikungan S. Kestabilan menikung memberikan saya kepercayaan diri. Apalagi ban Pirelli Diablo Rosso II memberikan grip yang bagus.
Meskipun Monster 797 adalah salah satu motor Ducati yang paling banyak dilucuti fiturnya, itu tidak berarti pabrikan Italia tersebut memasang banyak komponen murah. Biasanya pada moge pemula seperti ini, masuk akal untuk menduga cuma ada suspensi konvensional dan pengaturan rem biasa, namun Monster 797 malah menggunakan kaliper rem depan Brembo M3.32, jadi ada ujung depan yang terlihat pas pada sosoknya.
Setup yang bagus, mengingat ukurannya sama dengan yang digunakan Panigale 959 dan SuperSport baru. Pasangan depan kaliper empat piston Brembo M3.32 merasa nyaman untuk motor ini dan menawarkan banyak daya tekan dan perasaan yang bagus melalui tuas rem depan, tanpa adanya gigitan agresif yang mungkin bisa mengejutkan rider pemula. Meski bantuan sistem rem ABS Bosch selalu siap menjaganya. Perpindahan gigi juga mudah dilakukan dengan kopling slip-and-grip, mengurangi gaya tarikan tuas berlebih, yang sangat membantu tangan kiri saya.
Sebagai mantan pemilik M900 generasi pertama, saya kini dapat memberi tahu Anda bahwa 797 ini layak menyandang titel Monster. Dia memenuhi semua kriteria akan motor besar yang ramah, mudah dikendalikan, cocok untuk rider pemula, selain mungkin dari harganya. Dengan ergonomi yang dapat diakses oleh siapa saja, tenaga yang dapat digunakan, ukuran yang dapat disesuaikan, dan kesederhanaan yang diusungnya, Monster 797 penuhi klaim Ducati bahwa dia "begitu menyenangkan." Bila ada sebuah motor bisa memberikan pengalaman riding yang mudah tanpa memerlukan banyak intervensi dari pengendara, maka dia sudah melakukan tugasnya dengah baik. [bil/timBX]
Spesifikasi Ducati Monster 797
Mesin: 803cc Desmodue 2 silinder
Transmisi: 6-speed manual
Tenaga: 73 hp at 8,250 rpm
Torsi: 67 Nm at 5,750 rpm
Sasis: tubular steel trellis
Suspensi: 43 mm non-adjustable USD Kayaba fork & Preload-adjustable Sachs (depan & belakang)
Rem: Dual 4-piston Brembo M4.32 calipers, 320 mm semi-floating discs & Single-piston caliper, 245 mm disc (depan & belakang)
Ban: Pirelli Rosso II 120/70 ZR17 & 180/55 ZR17 (depan & belakang)
Berat: 193 kg
Tanki Bensin: 16 liter
Harga: Rp 343 juta