AUG 29, 2019@12:00 WIB | 36,135 Views
Batman, bisa dibilang karakter superhero terbesar sepanjang masa, diyakini merupakan campuran ideal kekuatan dan ketangkasan, tidak seperti superhero yang pernah ada sebelumnya. Meskipun kutipan Batman sedikit panjang, kami berpikir untuk berkonsentrasi pada bagian ini. Anda mungkin bertanya, mengapa? Yah, kami baru-baru ini mengendarai Ducati Monster 821 dan menemukan makna baru untuk kutipan di filmnya: ‘it’s not who I am underneath but what I do that defines me.'
Mari kita mulai dengan penampilan, untuk sebuah Ducati, tidak mungkin diabaikan. Meski begitu, Monster 821 mungkin tidak langsung menarik perhatian seseorang dengan cepat. Tetapi, jika Anda berhenti di lampu merah atau memarkir sepeda motor di lobi mall terkemuka, akan ada beberapa orang memandang dengan mata penuh nafsu. Tampilan keseluruhan Monster 821 ini funky dan unik. Dia mengingatkan kembali pada desain Ducati Monster 900, dari 25 tahun yang lalu.
Motor yang kami kendarai berwarna Dark Stealth, jadi makin memberi Anda ide yang lebih baik tentang mengapa kami memilih karakter superhero di atas. Dari kedua sisi, desain sporty Monster itu cukup jelas dan terasa dibuat dengan baik. Pipa knalpot Termignoni yang menukik dan bersama dengan frame hitam dan mesin 2-silinder Desmodromic Testastretta 11 derajat terlihat begitu menyatu.
Ketika menyangkut soal tampilan depan dan belakang, lampu depan halogen memberikan banyak penyebaran tetapi untuk motor pada harga ini, orang mungkin menginginkan lebih. Selain itu, garpu depan besar dan tampilan yang dirancang dengan baik dari depan dan belakang, memberi Monster 821 ekstra karakter.
Tombol-tombol di handel bar terasa sangat premium dan disatukan dengan baik. 821 terasa kokoh, seperti halnya dengan hampir semua motor Ducati di seluruh dunia. Bahkan layar indikator warna TFT terlihat bagus dan terbaca jelas untuk mengatur berbagai settingan.
Apakah dia pakai steroid untuk menunjang performanya ? Tidak sedikit pun. Seperti disebutkan sebelumnya, Monster 821 mendapat mesin L-twin berpendingin air yang menghasilkan tenaga 109 Ps dan torsi 86 Nm. Seketika, kalau mesin memiliki traktabilitas yang baik dengan campuran torsi low-end yang baik serta tendangan mid-range.
Namun, begitu Anda benar-benar butuh melesat, Monster 821 benar-benar masuk ke dalam elemennya. Pada putaran yang lebih tinggi, seseorang harus memiliki pegangan yang baik pada stang, karena biar gimana motor ini bergerak, tak seperti motor sejenis dari negeri Sakura. Saya sendiri kadang mendapati diri saya memacu berlebih ketimbang yang seharusnya, karena karakter mesin Ducati.
Akselerasi cepat, memberi Anda sedikit sentakan, tapi 821 masih dapat Anda nikmati dan kendalikan. Mesinnya juga menghasilkan irama knalpot bariton berat yang, saat dilepas tuas gasnya, menghasilkan tembakan yang bertubi-tubi. Walaupun ritme mesinnya mulus hingga di putaran puncak, namun ada sedikit kekasaran juga.
Memberikannya ciri khas untuk dapat mendahului apa pun yang menghadangnya. Ketika menyangkut soal fitur, Monster 821 mendapat pembantu pengendara seperti kopling slipper clucth yang digerakkan melalui kabel dan memudahkan upaya pergantian gigi. Layar warna TFT juga menampilkan berbagai detail seperti posisi gigi, level bahan bakar, dan yang paling penting (bagi saya) adalah mode berkendaranya.
Ada banyak perbedaan antara mode-Sport, Touring dan Urban. Sport adalah dimana motor ini benar-benar menunjukkan jati dirinya, dimana DCT (Ducati Traction Control) disetting tingkat intrusi minimum bersama dengan ABS. Mode Touring menghasilkan tenaga paling banyak dari mesin sementara Urban lebih diatur untuk lalu lintas perkotaan yang macet.
Ngomong-ngomong, Monster 821 memang punya kebiasaan bernafas agak berat. Seperti yang saya duga, motor menjadi hangat ketika berhenti di lampu merah atau di kemacetan lalu lintas. Meskipun kipas radiator sudah melakukan tugasnya, terkadang tidak membantu dan jadi panas. Namun, seketik isu itu sirna saat saya melesat kembali.
Bersama dengan riding mode, ada sejumlah setting lain yang dapat dilakukan seseorang untuk Monster 821 mereka, yang mencakup level tenaga mesin (Low, Medium dan High). Kami sarankan agar tetap High, karena di sini motor punya performa ekstra yang lebih baik, dan sangat berharga.
Di sektor pengereman, Monster 821 mendapat cakram kembar berdiameter 320mm, cakram semi-floating di depan bersama dengan kaliper monobloc Brembo M4-32 yang dipasang secara radial, sedangkan bagian belakang mendapat cakram berdimeter 245mm.
Sistem pengereman juga dilengkapi dengan, seperti yang disebutkan sebelumnya, ABS Bosch 9.1MP yang dapat diatur. Semua ini terintegrasi untuk memberikan daya henti yang sangat bagus, jadi 821 tidak hanya pantas tetapi juga sigap saat dibutuhkan. Ketika Anda ingin berhenti, Monster 821 akan menuruti Anda tanpa ragu-ragu.
Ketika berbicara tentang dinamika berkendara, hal pertama yang akan Anda perhatikan ketika naik di atas sadel adalah lebar motor. Mengingat berat motor adalah sekitar 200 kg, dan tidak terlalu berat, rasanya tetap gesit ketika Anda melesat meski masalah muncul ketika harus memutar balik dengan 821 dengan kecepatan lambat atau macet. Mengingat bahwa Monster 821 mengusung garpu depan berdiameter 43 mm, itu akan menjadi tantangan untuk berbelok.
Posisi riding layaknya motor sport naked, postur yang sedikit merunduk ke depan dengan stang datar dan ruang yang cukup untuk mencengkeram tangki untuk kemampuan handling yang lebih mantap. Posisi ini lebih cocok untuk berpelesir atau liburan akhir pekan sesekali. Meskipun Anda dapat melakukan turing dengan Monster 821 dengan mudah, mengingat kekuatannya, hembusan angin dan postur riding yang sportif mungkin menjadi tantangan tersendiri bagi beberapa orang.
Namun demikian, Monster 821 handlingnya dengan sangat baik saat melesat, terutama dalam kondisi macet. Meskipun ada tenaga yang cukup kuat dalam tubuhnya, dia tidak pernah benar-benar membuat Anda merasa seperti itu saat bepergian.
Jok di Monster 821 cukup empuk dan pas ukurannya, namun, masalah yang saya hadapi adalah bahwa dia tampaknya tidak menempel di tempatnya dengan benar, dengan masih suka tergeser.
Monoshock belakang mendapatkan pegas preload dan ekstensi rem hidraulik, ini juga memungkinkan ketinggian jok rider bisa disesuaikan antara 785 - 810mm, yang membuatnya jauh lebih mudah dinaiki. Di jalan, suspensi selalu terasa lentur dan tidak pernah benar-benar ngayun atau terasa tegang.
Dan pada akhirnya, oleh PT. Cakra Motorsports, Ducati Monster 821 dibanderol dengan harga Rp425 juta dan untuk semua paket itu, kami mengatakan sepadan dengan harganya. Namun, di luar dari itu, ketika menyangkut soal motor Ducati, seperti banyak merek motor premium lainnya, apakah kita bisa merasakan feeling itu di motor lainnya?
Sangat sedikit motor yang menyandang premium namun bisa punya image atau karakter. Ducati Monster 821 adalah binatang buas yang bisa dijinakan di jalananan. Dia adalah salah satu motor naked kelas menengah terbaik yang dapat dibeli di Tanah Air saat ini.
Jadi, jika Anda sedang keluar mencari big bike kelas menengah untuk perjalanan akhir pekan Anda dan perjalanan sesekali di sekitar kota, dan juga ingin motor Anda menonjol di keramaian, Ducati Monster 821 adalah motor yang tepat untuk Anda. [bil/timBX]