FEB 08, 2018@14:00 WIB | 4,393 Views
Banyak yang menilai pabrikan Kawasaki tidak bisa bermain di kelas motor besar untuk berpelesir. Melalui Z650, Kawasaki membuktikan hal itu salah besar. Kecurigaan bahwa saya telah salah berbelok, jelas sudah, ketika jalan menuju Geopark Ciletuh menemui jalan buntu.
Tapi hari ini, tersesat tidak begitu disayangkan. Dengan pancaran sinar matahari dan saya punya banyak waktu untuk menemukan jalan kembali ke hotel. Jika mengalihkan dari rute yang direncanakan berarti saya mendapatkan lebih banyak waktu bercengkerama dengan Z650, jadi itu!
Dan jika anda harus tersesat, Kawasaki adalah mesin tepat untuk itu. Instrumen konsol adalah salah satu perbaikan yang paling jelas, sebagai model sebelumnya sulit dibaca dasbor telah digantikan oleh tach analog sederhana dan panel digital berikut gear indicator yang sangat membantu menyadarkan saya ada di gigi berapa saat ini.
Karakter motor harian yang khas, terlihat dari setang bergaya flat yang lebar dan posisi berkendara sporty yang santai, membuat pengendara mendapatkan seluruh potensi berkendara dari Z650.
Jika jauh itu "adalah gue banget," maka dengan posisi naik tegak tetap dipertahankan agar sesuai dengan postur setiap pengendara dari semua ukuran badan. Tapi Z650 masih mesin yang lincah bermanuver, dan saya merasa mudah mengontrol saat kami menuju keluar dari antrian kemacetan.
Didesain menggunakan teknology analisis in-house Kawasaki, rangka trellis dan swingarm yang ringan menjadi kunci dari gesitnya handling Z650. Subframe juga didesain ulang untuk memungkinkan bantalan jok tambahan tanpa meningkatkan ketinggian.
Joknya sendiri memang cukup sempit, tapi bagian atas tangki bahan bakar dibuat lebih tinggi untuk menonjolkan penampilan macho pada motor ini. Steering geometry sedikit dibuat tidak sporti agar tangan tidak cepat pegal ketika berkendara jarak jauh, dan belum lagi jarak main suspensi sengaja dibuat panjang agar lebih bersahabat dengan penunggangnya yang selalu menjadi atribut khas dari model ini.
Untuk mengoptimalkan performa harian, putaran mesin bawah-menengah menjadi perhatian. Berkapasitas 649cc, DOHC, 8 katup paralel-twin, kini mesin bersilinder ganda tersebut difokuskan untuk mencapai respon throttle yang imbang antara power dan akselerasi.
Angka-angka itu dikombinasikan dengan perpindahan gearbox 6 speed yang mulus dengan kopling slipper clutch. Slipper clutch adalah teknologi yang diaplikasi dari ajang balap yang mampu membuat roda belakang tetap menapak dijalan saat dilakukan penurunan gear mendadak untuk menghindari gejala roda melompat atau tergelincir. Dan berkat peranti tersebut, makin membuatnya digemari dikalangan bikers.
Ketika membuka gas, saya akan merasakan karakter mesin yang powerful dan merata, mudah dikontrol. Hal ini berdampak pula pada konsumsi bahan bakar yang lebih ekonomis. Mesin yang fleksibel itu memainkan peranan penting dalam menciptakan kesan bersahabat pada karakter Z650 pula, selalu siap disentak ketika kita butuh akselerasi seketika.
Ketika saya menemui jalan berliku di perbukitan pantai Loji, Sukabumi, motor ini sangat asyik diajak menikung. Putar lagi pedal gasnya hingga ke redline untuk melepas kuda liarnya dan motor ini tetap bisa di handel dengan baik buat menikung. Tadinya saya pikir suspensi yang lembut akan memusnahkan kesan sporty riding, namun motor ini tetap konstan berada pada jalurnya. Memang sedikit liar ketika dibejek, tapi sasisnya tidak pernah mengancam kalau dia tidak akan menuruti kemauan anda.
Rem ABS dipadu kaliper serta cakram ekstra besar sengaja diciptakan untuk meningkatkan daya pengereman, meski setting pada sektor depan masih kurang seimbang dengan traksi dari sektor belakang. Kesampingkan komplain kecil ini, dan tetap saja saya menuntaskan hari itu dengan kekaguman akan kenyamanan dan ketangguhan dari Z650 yang bagus. [bil/timBX]
Spesifikasi Kawasaki Z650
Dimensi 2,055 x775 x 1,080 mm
Sumbu roda 1,410 mm
Mesin 2 Cylinder, DOHC
Kapasitas 649 cc
Tenaga 67 HP @ 8,000 rpm
Torsi 65,7 Nm @ 6,500 rpm
Transmisi 6-speed manual slipper clutch
Berat 187 kg
Suspensi 41 mm telescopic fork & Horizontal Back-link with adjustable preload
(depan & belakang)
Ban 120/70 ZR 17 & 160/60 ZR 17 (depan & belakang)
Harga Rp 160 juta